Rabu, 13 Agustus 2025

Virus Corona

Kebijakan PPKM Level 3 Dinilai Terlambat, Pengamat: Harusnya Tak Menunggu Kasusnya Puluhan Ribu

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah memberikan tanggapannya terkait kebijakan PPKM Level 3 yang ditetapkan pemerintah.

WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
ANTISIPASI PENYEBARAN OMICRON -Pemkot Tangerang menggelar tes swab PCR massal secara acak bagi pedagang pasar dan masyarakat, yang salah satunya berlangsung di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Rabu (5/1/2022). Kegiatan yang menyasar 300 orang ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran wabah Covid-19 varian Omikron. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah memberikan tanggapannya terkait kebijakan PPKM Level 3 yang ditetapkan pemerintah untuk wilayah Jabodetabek, DIY, Bali, dan Bandung raya.

Trubus mengatakan pemerintah seharusnya sudah menetapkan kebijakan PPKM Level 3 sejak awal adanya Covid-19 varian Omicron.

Pasalnya, Omicron ini diketahui memiliki penularan lima kali lebih cepat dari varian Delta.

Sehingga, menurut Trubus, pemerintah seharusnya tidak perlu menunggu kasus positif Covid-19 Indonesia mencapai angka puluhan ribu seperti sekarang ini.

"Virus Omicron ini memang penularannya lima kali lebih cepat dari Virus Delta. Jadi harusnya tidak menunggu posisi kita penularannya di atas puluhan ribu," kata Trubus dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Wali Kota Bogor Bima Arya Sidak ke Rumah Sakit Cek Kesiapan Hadapi Lonjakan Covid-19

Lebih lanjut, Trubus menuturkan, kebijakan soal PPKM Level 3 ini harusnya dipertimbangkan bukan karena ada lansia yang komorbid dan belum divaksin.

Sehingga menurut Trubus, kebijakan PPKM Level 3 ini sudah terlambat dilakukan.

"Dalam hal ini kebijakan pemerintah harusnya bukan mempertimbangkan karena ada lansia yang komorbid yang belum divaksin. Tapi karena memang kebijakan yang seharusnya diambil dan menurut saya ini sudah terlambat."

"Harusnya sejak awal diambil untuk mengendalikan penularan virus Omicron yang memang sangat cepat," pungkasnya.

Baca juga: Banyak Pasien Covid-19 Meninggal Tak Divaksin, Luhut Sentil Kelompok Antivaksin: Anda Tanggung Jawab

Luhut Umumkan Jabodetabek, DIY, Bali, dan Bandung Raya akan Masuk PPKM Level 3

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah akan naik ke Level 3.

Wilayah tersebut meliputi Jabodetabek, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, dan Bandung Raya.

Untuk itu, pemerintah akan mengambil kebijakan yang lebih terarah, khususnya untuk kelompok rentan, komorbid, dan yang belum divaksin.

"Berdasarkan level asesmen saat ini, aglomerasi Jabodetabek, DIY, Bali, Bandung Raya akan ke PPKM Level 3," kata Luhut dalam Keterangan Pers Ratas Evaluasi PPKM secara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Mengapa Perlu PPKM Saat Penularan Virus Covid-19 di Masyarakat Sedang Tinggi? Ini Ulasan Ahli

Lebih lanjut, Luhut mengatakan alasan penerapan PPKM Level 3 bukan akibat tingginya kasus Covid-19, tapi rendahnya tracing.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan