Virus Corona
Ini Ciri-Ciri Gejala Omicron, OTG dan Ringan Diimbau untuk Isoman
Simak ciri-ciri gejala Omicron yang sedang merebak di Indonesia. Bagi pasien OTG dan gejala ringan, diimbau untuk isolasi mandiri.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Varian Covid-19 Omicron di Indonesia terus menyebar.
Seperti yang diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia per Kamis (10/2/2022) bertambah 40.618 kasus.
Padahal di hari sebelumnya, Rabu (9/2/2022), kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 46.843 kasus.
Untuk menanggulangi bertambahnya kasus Covid-19 di Indonesia, masyarakat harus paham ciri-ciri gejala Omicron.
Baca juga: Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Covid-19 Omicron Terjadi 2-3 Minggu ke Depan
Baca juga: Omicron Merebak di DIY, Sri Sultan HB X Mengatakan Tidak Bisa Mengontrol Semua Perjalanan Warga
Lalu apa saja gejala Omicron yang perlu diketahui?
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 terdapat 5 derajat gejala Covid-19, antara lain:
1. Tanpa gejala/asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.
2. Gejala Ringan
Pada gejala ringan ditandai dengan pasien tanpa gejala atau tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95%.
Gejala umum yang muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang.
Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).
3. Gejala Sedang
Gejala sedang ditandai dengan keadaan klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93%.
Baca juga: Daftar Obat Gratis Telemedicine dan Obat Herbal untuk Pasien OTG dan Gejala Ringan Omicron
Baca juga: Omicron Dampaknya Receh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
4. Gejala Berat dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen <93%.
5. Kritis