Profil dan Sosok
Sang Mesin Trofi! Ini Sosok Kairi, Dari Pemain Warnet Jadi Jungler ONIC di MSC 2025
Inilah profil dari jungler ONIC di MSC 2025, Kairi yang dilengkapi dengan statistik hingga prestasi mentereng yang pernah ia dapat di Mobile Legends.
Penulis:
Muhammad Ali Yakub
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Jungler ONIC, Kairi Ygnacio Rayosdelsol, menjadi salah satu pemain yang paling disorot di ajang Mobile Legends: Mid Season Cup (MSC) 2025, yang tergabung dalam rangkaian Esports World Cup (EWC) 2025).
Sejak bergabung dengan ONIC pada tahun 2022, pemain asal Filipina itu telah menjadi motor kesuksesan tim berjuluk "Landak Kuning".
Di bawah kepemimpinannya di role jungler, ONIC sukses meraih lima gelar juara MPL Indonesia, serta sederet trofi internasional bergengsi seperti MSC 2023 dan Snapdragon Pro Series.
Kini, Kairi berpeluang menambah koleksi gelarnya di panggung MSC 2025.
ONIC dipastikan lolos ke babak playoff atau perempat final turnamen yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi tersebut.
Di babak perempat final, ONIC dijadwalkan menghadapi wakil Myanmar, Mythic Seal, pada Rabu (30/7/2025) malam WIB.
Secara statistik dan pengalaman, ONIC jelas lebih difavoritkan untuk menang.

Peran Kairi akan sangat krusial pada laga ini. Gaya bermain agresifnya dan kemampuan mengendalikan area jungle ONIC kerap menjadi pembeda dalam momen-momen penting.
Jika mampu tampil solid, bukan tidak mungkin Kairi akan kembali membawa ONIC ke tangga juara dan menegaskan statusnya sebagai salah satu jungler terbaik dunia.
Lantas siapakah Kairi?
Baca juga: Prediksi Juara MSC 2025: Hanya Satu Tim Indonesia yang Berpotensi Ukir Sejarah
Profil Kairi
Nama Kairi Rayosdelsol atau yang akrab dikenal dengan IGN "Kairi" kini menjadi salah satu jungler terbaik di skena kompetitif Mobile Legends.
Dikutip dari Liquidpedia, pemain asal Filipina ini lahir pada 21 September 2005, dan sejak kecil sudah terbiasa dengan dunia game, berkat pengaruh sang ayah.
Ayah Kairi sendiri merupakan pemain amatir DOTA.
Ketika Kairi lahir, sang ayah memilih pensiun demi keluarga, namun tetap menanamkan kecintaannya terhadap dunia game pada putranya.
Bahkan, mereka berdua kerap menghabiskan waktu bermain di warnet hingga lebih dari 3 jam — sampai sang ibu harus menjemput keduanya pulang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.