Firnando H Ganinduto Soroti Transformasi Telkom dan Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Anak Usaha  

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Firnando H. Ganinduto, menyoroti tantangan yang dihadapi PT Telkom Indonesia dalam meningkatkan kinerja korporasi menjelang aksi korporasi dengan Danantara Indonesia. Menurutnya, PT Telkom juga bagian penting dari strategi negara dalam mendorong transformasi ekonomi digital dengan program yang inovatif. 

"Saya mengucapkan selamat kepada Ibu Dian atas penunjukannya sebagai Direktur Utama Telkom. Telkom ini ibarat kapal besar yang tengah menghadapi ombak industri digital. Tentu tantangannya juga semakin besar, terutama soal Laba dan Kinerja Karyawan. Ini ibaratnya, Ibu Dian dari mengelola kapal kecil berganti kapal besar, sehingga tantangan yang dihadapi lebih besar,” ujar Firnando di Komplek Parlemen, Jakarta.  

Lebih lanjut, ia mengatakan agar proses transformasi ini tidak berlarut-larut, langkah strategis tersebut segera dimatangkan dan dieksekusi. Telkom harus bisa menunjukkan lompatan kinerja yang nyata, bukan hanya dari sisi laba, tapi juga dari dividen dan kontribusi Pajak. Tentunya harus mengalami kenaikan kontribusi tersebut. 

Baca juga: Elite Golkar Kritisi Putusan MK Berubah-ubah: Final dan Mengikatnya di Mana?

Dalam forum tersebut, Firnando juga menyampaikan dua aspirasi masyarakat yang menurutnya perlu menjadi perhatian serius manajemen Telkom. Pertama, ia menyoroti soal perilaku salah satu direktur Telkom yang datang ke klinik mata di Jakarta dengan enam orang protokoler ketat.  

"Saya dapat laporan langsung dari warga. Salah satu pasien di Kliniknya mata kedoya jakarta barat.  Pas dicek, ternyata salah satu Direktur Telkom, ini perlu menjadi perhatian khusus,  Di zaman sekarang  efisiensi ini" ujar Firnando.  

Aspirasi kedua berkaitan dengan salah satu cucu perusahaan Telkom, yaitu Infomedia, yang sempat menunggak pembayaran sewa ruang hingga ratusan juta rupiah. Kasus ini bahkan baru terselesaikan setelah ia turun langsung melakukan intervensi.  

"Ini soal reputasi. Telkom sudah sangat bagus, masa citranya rusak hanya karena anak perusahaan tidak bayar sewa. Kalau tidak mampu bayar saya bisa paham, tapi ini ada dananya. Hanya soal niat dan manajemen saja," tegasnya.  

Firnando menekankan bahwa manajemen Telkom harus memperketat pengawasan terhadap seluruh lini usaha, termasuk anak dan cucu perusahaan. Prinsip good corporate governance harus dijalankan secara menyeluruh.  

" Sekali lagi, selamat bekerja. Kita akan berjalan bersama selama 4,5 tahun ke depan, semoga penuh sinergi dan saling mendukung. Saya yakin akan ada banyak masukan, ide, bahkan dinamika yang memperkaya perjalanan kita. Mohon izin, Bu dian, ke depan saya berharap kita bisa terus berkoordinasi dan berkolaborasi secara terbuka dan produktif." tutup Firnando.