Ibadah Haji 2022
Yang Perlu Diantisipasi Jemaah Haji Selama di Tanah Suci: Pandemi, Suhu Ekstrem, hingga Kelelahan
Kementerian Kesehatan melakukan sejumlah upaya demi mencegah angka kematian maupun angka kesakitan jemaah haji selama beribadah di Tanah Suci.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah dua tahun ibadah haji dilakukan terbatas, tahun ini umat Muslim di seluruh dunia kembali diperbolehkan melaksanakan rukun Islam kelima tersebut.
Meski demikian, protokol kesehatan dan sejumlah aturan tetap diberlakukan oleh pemerintah Arab Saudi, mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.
Kementerian Kesehatan telah melakukan sejumlah upaya demi mencegah angka kematian maupun angka kesakitan jemaah haji selama beribadah di Tanah Suci.
Kemenkes juga menyampaikan imbauan kepada para jemaah agar dapat terhindar dari kemungkinan terkena risiko penyakit.
Baca juga: Kemenag: Jemaah yang Wafat di Arab Saudi akan Mendapat Badal Haji
“Perlu kita ingatkan pada jemaah, bahwa tahun ini kita dihadapkan pada dua situasi, pertama pandemi belum selesai dan kedua suhu ekstrem panas," ungkap Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, dr. Budi Sylvana, MARS pada keterangan resmi, Senin (6/6/2022).
Untuk itu, menurutnya paling tidak ada tiga langkah pokok yang perlu diantisipasi jemaah.
Pertama, pandemi belum selesai begitu juga penyakit menular lainnya, untuk itu para jemaah haji diminta tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kedua, terkait dengan suhu ektrem, para jemaah disarankan untuk menghindari paparan panas di luar gedung. Selalu menggunakan APD seperti topi, sunblock, dan kacamata hitam.
Sesering mungkin menyemprotkan tubuh dengan cairan yang diberikan. Tidak menggunakan baju hitam atau gelap karena akan menyerap panas.
Ketiga, yang harus diantisipasi adalah hindari kelelahan yang berlebihan. Untuk itu jemaah diminta fokus pada wajib hajinya yaitu pada arofah, muzdalifah dan armina.
“Silahkan melakukan aktivitas ibadah yang lainnya namun disesuaikan, jamaah punya cukup waktu untuk melakukan ibadah-ibadah sunah. Tentunya jangan lupakan hastag kita #jangantungguhaus, itu penting sekali untuk menghindari dehidarasi dan heat stroke.”” kata Budi.