Kamis, 4 September 2025

Amphuri Keluhkan Tiket Umrah Seperti Minyak Goreng: Mahal dan Langka

Tak hanya harga tiket yang 'naik setinggi lagit', persoalan yang lebih pelik yakni sulitnya mendapatkan tiket yang bak 'hilang ditelan bumi'.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi jamaah umrah - Sejumlah calon jamaah umrah menunggu keberangkatan pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (1/11/2020). Setelah tujuh bulan menangguhkan umrah, Kerajaan Arab Saudi resmi membuka umrah tahap pertama untuk Indonesia dengan kuota 278 jamaah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

4. Ketersediaan pesawat yang terbatas di setiap airlines

5. Ada unsur memanfaatkan demand yg tinggi dari pihak airlines dan broker tiket

6. Kenaikan avtur, dollar dan airport tax yang semestinya tak terlalu signifikan.

Seperti Lion Air hanya naik Rp 300 ribu masih wajar, tetapi penerbangan lain kenaikannya di luar batas wajar.

TK awalnya hanya Rp 14 jutaan sekarang hingga 17 jutaan harga tiketnya. Semestinya airlines tidak memanfaatkan demand tinggi ini dengan menarif harga semaunya.

Baca juga: Sejak Awal 2022, Jemaah Umrah Melalui Bandara Soekarno-Hatta Tembus 340.000 Orang

Solusinya yang mungkin ditempuh Asosiasi & penyelenggara:

1. Dialog nego dengan airlines bersangkutan

2. Mengadukan ke Kemenhub dan Kemenag

3. Bahkan ada usulan dan rencana boikot untuk sementara tidak memberangkatkan Umrah.

Amphuri pun berharap pemerintah bisa melindungi dan menormalisasi harga tiket Umrah.

Dengan demikian, penyelenggara dan masyarakat bisa kembali bisa melaksanakan ibadah Umrah dengan lancar dengan harga yang wajar.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan