Kamis, 14 Agustus 2025

Ibadah Haji 2025

Jemaah Haji Indonesia Dapat Kartu Nusuk, Identitas Digital Resmi Selama Ibadah di Makkah dan Madinah

Jemaah haji Indonesia yang mulai tiba di Madinah mendapatkan Kartu Nusuk. Kartu ini menjadi identitas resmi selama ibadah di Tanah Suci. 

HO/MEDIA CENTER HAJI/MCH 2025
KARTU NUSUK - Syarikah atau penyedia layanan haji di Madinah memfoto jamaah haji yang sudah mendapatkan kartu nusuk, Jumat (2/5/2025) malam. Kartu nusuk ini wajib dibawa saat di Tanah Suci. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jemaah haji Indonesia yang mulai tiba di Madinah mendapatkan Kartu Nusuk. Kartu ini menjadi identitas resmi selama di Tanah Suci. 


Proses pembagian dan aktivasi kartu nusuk untuk jemaah haji Indonesia ini dimulai Jumat (2/5/2025), pukul 20.00 waktu Arab Saudi (WAS). 

Baca juga: 235 Jemaah Haji Khusus Asal Makassar Sudah Terima Kartu Nusuk Untuk Wukuf

Kartu pintar ini menjadi identitas digital resmi yang wajib dimiliki setiap jemaah selama menjalankan ibadah haji di Arab Saudi.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mewajibkan setiap jemaah haji untuk memiliki dan mengaktifkan Kartu Nusuk sebagai syarat utama dalam menjalankan rangkaian ibadah haji. 

Tanpa kartu ini, jamaah tidak diizinkan memasuki wilayah suci Makkah dan Madinah, serta tidak dapat mengikuti puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 

Baca juga: Jemaah Haji Mulai Bergerak ke Arafah Hari Ini, Diminta Siapkan Smart Card

Bagi jamaah yang tiba melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Kartu Nusuk akan dibagikan langsung oleh syarikah, yaitu perusahaan penyedia layanan jamaah haji di Arab Saudi, saat jamaah tiba di hotel. 

Proses ini dilakukan untuk memastikan setiap jamaah menerima kartu secara langsung dan tepat waktu.

Setelah menerima kartu, jemaah diwajibkan untuk mengaktifkannya dalam kurun waktu 1x24 jam. 

Proses aktivasi meliputi pemindaian kartu, pengalungan kartu kepada jamaah, serta pengambilan foto setengah badan jamaah dengan kartu yang terlihat jelas bersama wajah mereka. 

Dokumentasi ini menjadi bagian dari prosedur resmi yang harus dilakukan oleh syarikah.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, M. Luthfi Makki, menjelaskan bahwa Kartu Nusuk berfungsi sebagai pengganti visa dan identitas digital jamaah. 

Baca juga: Kemenag Siapkan Rencana Darurat Jika Jemaah Belum Terima Smart Card, Pemeriksaan Manual Masuk Arafah

"Kartu ini akan digunakan sebagai identitas resmi jamaah selama berada di Tanah Suci, termasuk saat memasuki Makkah dan mengikuti rangkaian ibadah di Armuzna," ujar Luthfi.

Kartu Nusuk memiliki desain dominan warna cokelat dan putih, dengan bagian depan menampilkan foto dan data profil jamaah, termasuk nama, tempat dan tanggal lahir, nomor visa, serta informasi akomodasi jamaah di Makkah.


Kartu ini juga dilengkapi dengan kode batang dan QR Code yang dapat dipindai untuk memverifikasi data jamaah.

Penerapan Kartu Nusuk bertujuan untuk mempermudah identifikasi jemaah resmi dan mencegah keberadaan jamaah haji ilegal. 

Dengan sistem ini, keamanan dan ketertiban pelaksanaan ibadah haji diharapkan dapat meningkat, serta meminimalisir risiko jamaah tersesat atau kehilangan selama berada di Tanah Suci. 

Selain sebagai identitas, Kartu Nusuk juga memuat informasi penting lainnya, seperti riwayat kesehatan jamaah, yang dapat sangat membantu dalam keadaan darurat. Informasi ini memungkinkan petugas untuk memberikan layanan medis yang cepat dan tepat jika diperlukan. 

Jamaah diimbau untuk selalu membawa Kartu Nusuk ke mana pun mereka pergi selama berada di Arab Saudi, termasuk saat keluar dari hotel. Hal ini penting untuk memastikan akses tanpa hambatan ke berbagai layanan dan lokasi ibadah.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menegaskan bahwa setiap jemaah haji wajib menjaga Kartu Nusuk dengan baik. 

Kehilangan atau kerusakan kartu dapat menghambat akses jemaah ke layanan dan lokasi ibadah, serta memerlukan proses penggantian yang memakan waktu.

Dengan adanya Kartu Nusuk, diharapkan pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M dapat berjalan lebih tertib, aman, dan nyaman bagi seluruh jamaah. 

Pemerintah Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kualitas layanan haji melalui inovasi teknologi dan sistem yang terintegrasi.

Jamaah haji Indonesia diminta untuk mematuhi seluruh prosedur dan ketentuan yang berlaku terkait penggunaan Kartu Nusuk, guna mendukung kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan