Kamis, 18 September 2025

Ibadah Haji 2025

Update 3 Jemaah Haji Hilang: Kemenag Intensifkan Pencarian Koordinasi dengan Arab Saudi

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya masih terus mencari tiga jemaah haji Indonesia yang hilang di Arab Saudi.

|
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Kemenag
JEMAAH HILANG - Menteri Agama Nasaruddin usai Rapat Kerja Nasional Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 di Hotel Atria, Tangerang, Senin (28/7/2025). Nasaruddin mengatakan pihaknya masih terus mencari tiga jemaah haji Indonesia yang hilang di Arab Saudi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya masih terus mencari tiga jemaah haji Indonesia yang hilang di Arab Saudi.

Nasaruddin mengatakan para jemaah tersebut mengalami kondisi demensia berat.

Baca juga: DPR Setujui Revisi UU Haji, HNW Usulkan Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah

"Mereka ini mengalami demensia. Ditanya siapa namanya, mereka tidak tahu. Nama keluarganya pun tidak tahu. Bahkan nama istrinya sendiri pun mereka tidak ingat," kata Nasaruddin usai Rapat Kerja Nasional Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 di Hotel Atria, Tangerang, Senin (28/7/2025).

Tiga jemaah yang hilang adalah:

  1. Nurimah (80), jemaah kelompok terbang 19 Embarkasi Palembang (PLM 19). 
  2. Sukardi (67), jemaah kelompok terbang 79 Embarkasi Surabaya (SUB 79). 
  3. Hasbullah (73), jemaah kelompok terbang 7 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 07). 

Menurut Nasaruddin, kondisi para jemaah yang hilang ini membuat mereka seperti kehilangan seluruh memori. 

Meski secara fisik masih bisa berjalan, namun mereka tidak mampu mengenali diri sendiri maupun orang lain.

"Tingkat kesulitannya sangat berat. Tapi kita tetap berupaya mencari," ujarnya.

Pemerintah Indonesia, kata Nasaruddin, juga telah mengupayakan identifikasi melalui jenazah yang masih terbaring di beberapa rumah sakit dan rumah jenazah di Arab Saudi

Dia mengatakan pihaknya coba mengidentifikasi dengan pencocokan DNA dari keluarga jemaah.

"Kita tetap akan cari. Termasuk di rumah jenazah di Jeddah, Madinah, atau Mekkah. Kita coba cocokkan DNA keluarga, siapa tahu salah satu dari mereka ada di sana," katanya. 

Selain yang hilang, Kemenag juga masih memantau sejumlah jemaah yang hingga kini dirawat di rumah sakit Arab Saudi, termasuk satu jemaah haji tahun 2024 yang masih hidup dengan bantuan alat medis di Madinah.

"Saudi Arabia sangat care terhadap hal ini. Mereka menganut falsafah kedokteran euthanasia pasif. Selama masih ada denyut jantung, walau dibantu alat, tetap tidak boleh diapa-apakan. Dia tetap dirawat dan asuransinya jalan terus," jelas Narasuddin.

Bagi pemerintah Indonesia, perawatan jemaah di luar negeri seperti ini bukanlah beban. 

"Nyawa setiap orang itu tidak bisa diukur dengan uang," pungkasnya.

Hingga saat ini, tim Kemenag terus berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi dan melakukan pelacakan intensif terhadap ketiga jemaah yang hilang.

Tes DNA

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan