Daftar 8 Syarikah yang Ditunjuk dalam Sistem Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025

TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah daftar 8 Syarikah yang ditunjuk dalam sistem penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M.

Di tengah arus kedatangan yang terus bertambah setiap harinya, Ketua Panitia Penyelenggara Ibada Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M. Hanafi mengakui ada satu dinamika baru dalam penyelenggaraan haji 2025 yakni sistem kloter yang tidak lagi sepenuhnya seragam dari sisi penyedia layanan.

Untuk pertama kalinya pada tahun ini, satu kloter bisa terdiri dari jemaah yang berasal dari beberapa syarikah berbeda.

"Saat ini ada delapan syarikah penyedia layanan. Hampir semua kloter diisi jemaah dari berbagai syarikah. Dari 55 kloter awal yang kami data, hanya 13 yang utuh berasal dari satu syarikah," ungkap Muchlis, dikutip dari haji.kemenag.go.id, Jumat (9/5/20205).

Lebih lanjut, ia pun memastikan bahwa seluruh layanan untuk jemaah berjalan dengan baik dan terkendali.

"Semua layanan mulai dari penyambutan, penempatan atau akomodasi, transportasi, konsumsinya, berjalan dengan baik. Alhamdulillah setelah lima hari dimulainya operasional penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi, semua berjalan dengan lancar," kata Muchlis.

Muchlis menambahkan, jika pun ada persoalan kecil, hal itu bisa langsung diatasi oleh para petugas yang sigap dan berpengalaman.

"Mereka adalah tenaga-tenaga yang solid dan tahu betul bagaimana menangani persoalan di lapangan," ujarnya.

Syarikah Penyedia Layanan Ibadah Haji 2025

Syarikah merupakan mitra resmi Pemerintah Arab Saudi yang bertugas memberikan layanan kepada jemaah haji, termasuk akomodasi, konsumsi, transportasi, dan pergerakan selama di Tanah Suci, terutama di fase puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Baca juga: Jemaah Haji Wajib Siapkan Dokumen Penting! Tanpa Visa Haji Dilarang Masuk Makkah dan Masjidil Haram

Pada musim haji 2025, berikut daftar delapan syarikah yang ditunjuk meliputi:

1. Al Bait Guests;
2. Rakeen Mashariq;
3. Sana Mashariq;
4. Rehlat & Manafea;
5. Al Rifadah;
6. Rawaf Mina;
7. MCDC; dan
8. Rifad.

Masing-masing syarikah tersebut melayani antara 11 ribu hingga 36 ribu jemaah.

Sistem ini tentunya membawa tantangan baru bagi koordinasi di lapangan.

"Ini menjadi dinamika yang harus cepat ditangani. Tapi Alhamdulillah, koordinasi kami dengan semua syarikah berjalan baik, dan jemaah tetap mendapat layanan yang layak," tegas Muchlis.

Ia juga mengingatkan bahwa tantangan sebenarnya akan terlihat saat fase puncak ibadah haji.

Hal tersebut akan terlihat saat mulai memobilisasi calon jemaah haji dari Madinah menuju Mekkah yang dilakukan pada 10 Mei nanti.

"Kunci kesuksesan haji itu pada pergerakan, terutama di Armuzna. Karena itu, kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan seluruh syarikah agar tidak ada gangguan saat puncak pergerakan jemaah," terangnya.