Kamis, 21 Agustus 2025

Ibadah Haji 2025

Kisah Haru Jemaah Haji Lansia 2025, Doa Sutiah Nenek 107 Tahun hingga Keraguan Saeun Bisa Berhaji

Sebanyak 22.454 jemaah lansia kini sudah berada di Madinah, Arab Saudi. Simak kisah haru jemaah lansia 107 tahun asal Lampung dan Saeun.

Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM/MEDIA CENTER HAJI 2025/MCH 2025/Dewi Agustina
JEMAAH HAJI LANSIA - Sebanyak 22.454 jemaah lansia kini sudah berada di Madinah, Arab Saudi. Simak kisah haru jemaah lansia 107 tahun asal Lampung dan Saeun. 

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Sebanyak 22.454 jemaah lansia kini sudah berada di Madinah, Arab Saudi.

Mereka datang ke Tanah Suci dengan niat menunaikan ibadah haji meski dalam kondisi yang sudah sepuh.

Baca juga: TIPS Haji, Jemaah Jangan Panik Jika Terpisah dari Rombongan di Area Masjidil Haram, Lakukan Hal Ini

Namun kondisi ini tak menghalangi keinginan untuk menjalankan rukun Islam kelima ini.

Semangat tetap menghiasi wajah-wajah para jemaah lansia.

Seperti halnya Sutiah Sunyoto, calon jemaah haji Embarkasi JKG 19, asal Lampung Selatan ini.

Usia Sutiah  107 tahun.

Sutiah menjadi jemaah tertua yang sudah tiba di Tanah Suci.

Di usia ke 107 tahun, apa sih rahasia Sutiah? Bagaimana gaya hidupnya hingga usianya bisa panjang?

Baca juga: Hari Ini Jemaah Haji Gelombang Kedua Dijadwalkan Tiba di Bandara Jeddah, Total 14 Embarkasi

Dengan wajah semringah Sutiah menyebut tak ada rahasia apa-apa, hidupnya biasa-biasa saja.

"Tidak ada rahasia apa-apa, biasa saja. Makan cuma nasi dan sayur-sayuran, ga mau makan ayam potong, nggak suka," kata Sutiah kepada MCH 2025.

Sutiah mengaku sudah mendaftarkan haji tahun 2013 dan baru mendapat panggilan berhaji tahun 2025 ini.

JEMAAH HAJI LANSIA - Sutiah, jemaah asal Lampung berusia 107 tahun yang telah tiba di Madinah, Arab Saudi. (MCH 2025)
JEMAAH HAJI LANSIA - Sutiah, jemaah asal Lampung berusia 107 tahun yang telah tiba di Madinah, Arab Saudi. (MCH 2025) (MEDIA CENTER HAJI/MCH 2025)

Ini artinya Sutiah sudah menunggu selama 12 tahun untuk menunaikan ibadah haji.

Sutiah sebelumnya tinggal di Banyuwangi.

Kemudian sejak tahun 1959 dia pindah ke Lampung dan tinggal disana.

Sutiah mengaku dia tidak diizinkan anak-anaknya untuk bekerja karena usianya sudah lanjut.

Dulu dia seorang petani.

Apakah ada doa khusus di Tanah Suci?

Baca juga: Bus Antarkota Madinah-Makkah Kini Lebih Nyaman, Dilengkapi GPS Hingga Ramah Lansia dan Disabilitas

"Saya bisanya doa ayat kursi dan apa aja yang saya bisa, pengen doa apa aja tapi ngga bisa, gampang lupa," katanya.

"Mau minta doa panjang umur bu?" tanya MCH 2025 saat mengunjungi Sutiah di salah satu hotel di Madinah.

"Walah wong ya udah tua," jawab Sutiah sembari tertawa.

Doa Anak Tepis Keraguan Pak Saeun Bisa Berhaji

Lain Sutiah lain lagi cerita Pak Saeun.

Pria asli Blitar Jatim yang kini berusia 83 tahun ini awalnya ragu apakah bisa berhaji di usianya yang sudah senja.

Saeun dari Embarkasi SUB ini baru mendaftar haji tahun 2019. Dia menyusul anaknya, Puji Astuti yang lebih dulu mendaftarkan haji tahun 2012.

saeun
JEMAAH HAJI LANSIA - Pak Saeun (83) dan anaknya Puji Astuti dari Embarkasi SUB saat baru mendarat di jalur Fast Track Bandara Internasional Amir Mohammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah menuju bus yang akan mengantarkan mereka ke hotel, Kamis (15/5/2025) malam.

"Bapak daftar tahun 2019, sebelum daftar bapak bilang mau daftar haji apa bisa barengan sama saya, saya jawab insyaallah bisa pak," kata Puji, sang anak yang menjadi pendamping Sauen beribadah haji.

Saat itu Saeun dan Puji baru saja keluar dari Jalur Fast Track Bandara Internasional Amir Mohammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah menuju bus yang akan mengantarkan mereka ke hotel, Kamis (15/5/2025) malam.

Rupanya doa Puji menjadi kenyataan.

Baca juga: Menanti Kedatangan Nenek Sumbuk di Tanah Suci, Jemaah Haji Tertua Berusia 109 Tahun dari Bekasi

Meski menunggu daftar antrean 6 tahun, Saeun akhirnya bisa bersama-sama dengan anaknya menunaikan ibadah haji tahun 2025 ini.

"Waktu daftar saya nungguin 10 tahun. Aslinya tahun 2022 saya dapat panggilan untuk berangkat haji, tapi karena Covid tahun kemarin saya masuk daftar cadangan," kata Puji.

Puji sebenarnya ingin berangkat haji bersama kedua orang tuanya.

Namun karena pendamping haji hanya dibolehkan untuk mendampingi satu prang jemaah, maka hanya ayahnya saja yang bisa berangkat.

Sementara ibunya yang berusia 72 tahun tidak bisa berangkat bersama Puji dan ayahnya.

"Iya saya bangga, bangga sekali bisa sampai Tanah Suci," timpal Saeun dengan wajah ceria.

Demikian pula Puji yang sangat bahagia bisa menunaikan haji dan mendampingi ayahnya.

"Alhamdulillah sekali, bahagia sekali, kayak dapat apa gitu, mimpi. Apalagi (berhaji) sama bapak," kata Puji.

Puji mengaku awalnya dia sempat ragu dan bingung saat hendak berangkat ke Tanah Suci.

Dia berpikir banyak barang yang akan dibawa termasuk membantu ayahnya.

"Pernah ya mba saya berpikir, kan saya pas sebelum berangkat itu dorong terus nanti bawa kopernya gimana, ribet, ya Allah piye," kata Puji.

Namun sesampainya di Saudi, yang menjadi kekhawatiran Puji sama sekali tak terjadi.

Sebab Puji mengaku mendapat banyak pertolongan.

"Sebelumnya mikir gini bagaimana bawa kopernya, tapi ternyata sampai disini banyak yang bantu, alhamdulillah," kata Puji.

104.200 Jemaah Sudah Berada di Madinah

Hingga hari ke-16 operasional penyelenggaraan haji 1446 H, Sabtu (17/5/2025) pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS), sebanyak 104.200 jemaah haji sudah berada di Madinah.

Dari jumlah itu, sebanyak 22.454 di antaranya merupakan jemaah lansia.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah jemaah yang sudah tiba di Arab Saudi ini total mencapai 51,26 persen dari kuota 203.320 jemaah reguler.

Sementara berdasarkan kloter, yang telah tiba di Tanah Suci sebanyak 267 dari total 525 kloter jemaah haji atau 50,86 persen. (MCH 2025/Dewi Agustina)

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan