Kamis, 14 Agustus 2025

Ibadah Haji 2025

Jelang Wukuf di Arafah, Berikut 5 Pesan untuk Jemaah Haji Perempuan

Wukuf di Arafah adalah momen paling sakral dalam ibadah haji, ini 5 pesan yang perlu diperhatikan jemaah haji perempuan yang jalani wukuf di Arafah.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM/MEDIA CENTER HAJI/MCH2025/DEWI AGUSTINA
JEMAAH HAJI TIBA DI JEDDAH - Jemaah haji kloter JKS 35 tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah, Minggu (19/5/2025) siang. Wukuf di Arafah adalah momen paling sakral dalam ibadah haji, ini 5 pesan yang perlu diperhatikan jemaah haji perempuan yang jalani wukuf di Arafah. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak ada lima pesan yang perlu diperhatikan para jemaah haji perempuan yang akan menjalani wukuf di Arafah.

Adapun lima pesan untuk jemaah haji perempuan ini disampaikan oleh Mustasyar Diny (konsultan ibadah) yang tergabung dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Badriyah Fayumi, yang dilansir situs resmi Kementerian Agama (Kemenag), Senin (26/5/2025).

Badriyah Fayumi mengatakan bahwa haji adalah bentuk jihad bagi perempuan.

"Perempuan yang berhaji telah melakukan pengorbanan besar—meninggalkan keluarga, rutinitas harian, dan menempuh perjalanan panjang demi memenuhi panggilan Ilahi," ujarnya.

Wukuf di Arafah adalah momen paling sakral dalam ibadah haji. Di sinilah para jemaah berkumpul, bermunajat, dan memperbanyak doa sebagai puncak dari seluruh rangkaian manasik.

Namun bagi jemaah perempuan, ada sejumlah hal khusus yang perlu diperhatikan agar ibadah tetap sah dan terasa nyaman.

Untuk itu, menjelang wukuf, Badriyah mengingatkan jemaah perempuan untuk memperhatikan lima hal penting berikut ini.

Pesan untuk Jemaah Haji Perempuan Jelang Wukuf

Baca juga: Jadwal Wukuf di Arafah, Lengkap dengan Jadwal Pelaksanaan Haji 2025

1. Haid Bukan Halangan untuk Wukuf

Banyak perempuan yang bertanya apakah haid membuat mereka tak bisa ikut wukuf. Jawabannya tidak.

"Perempuan yang sedang haid tetap bisa melaksanakan wukuf. Yang tidak bisa dilakukan hanya tawaf, itu pun bisa dilakukan setelah suci," terang Badriyah.

Kalau haid datang saat baru tiba di Makkah dan waktu sudah mendekati wukuf, jemaah bisa mengubah niat haji dari tamattu’ menjadi qiran.

Dengan begitu, mereka tetap bisa ikut wukuf tanpa harus tergesa menyelesaikan umrah lebih dulu.

"Niatkan haji qiran, ikuti wukuf, lalu lanjutkan rangkaian ibadah. Umrah bisa dilakukan setelah suci," tambahnya.

2. Antisipasi dengan Pembalut atau Pampers

Selama wukuf, antrean di toilet biasanya sangat panjang.

Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Badriyah menyarankan jemaah perempuan mengenakan pembalut atau pampers.

"Ini bukan soal kenyamanan semata, tapi juga menjaga kesucian pakaian ihram. Setelah ada kesempatan, barulah bersuci dan mengganti," katanya.

Baca juga: 1,8 Juta Jamaah Haji Seluruh Dunia Bersiap Wukuf 5 Juni 2025, Begini Kondisi dan Persiapan di Arafah

3. Masker dan Aurat Saat Ihram

Secara fikih, perempuan tidak diperkenankan menutup wajah dan telapak tangan saat ihram.

Namun dalam kondisi tertentu seperti cuaca ekstrem atau risiko penularan penyakit ISPA, penggunaan masker diperbolehkan.

"Kalau demi menjaga kesehatan, itu tidak mengapa. Tapi kalau ingin lebih berhati-hati, bisa membayar fidyah dengan puasa tiga hari atau sedekah kepada enam fakir miskin," ujarnya.

Adapun membuka jilbab di hadapan sesama perempuan saat ihram tidak termasuk pelanggaran.

Namun tetap disarankan menjaga aurat selama ihram sebagai bentuk kehati-hatian dalam beribadah.

4. Hemat Tenaga, Gandakan Ibadah​​​​​​​

Menjelang Armuzna, banyak aktivitas fisik menanti.

Oleh karena itu, jemaah khususnya perempuan, dianjurkan menyimpan tenaga.

"Kita masih punya waktu dua pekan menuju Armuzna. Gunakan waktu ini untuk ibadah yang ringan tapi berpahala besar, seperti zikir, tadarus, sedekah, doa, sabar, dan pengendalian diri," pesan Badriyah.

5. Hindari Perdebatan, Perkuat Keikhlasan​​​​​​​

Tak jarang, perbedaan pendapat fikih menjadi bahan perdebatan di kalangan jemaah.

Badriyah pun mengimbau agar hal ini dihindari.

"Pilihlah pendapat yang paling menenangkan hati. Jangan habiskan waktu untuk memperdebatkan hal yang tidak perlu. Fokuslah pada niat dan keikhlasan," tuturnya.

Di akhir pesannya, Badriyah mengajak jemaah perempuan untuk menjadikan wukuf sebagai titik balik spiritual.

"Ketika kita lelah berjalan menuju Jamarat, niatkan sebagai langkah menuju Allah. Ketika kita melepaskan kenyamanan saat ihram, niatkan sebagai tanda cinta kepada-Nya. Semoga semua pengorbanan ini mengantarkan kita menjadi haji yang mabrur," paparnya.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan