Ibadah Haji 2025
KABAR HAJI, Ibadah Jemaah saat Prosesi Wukuf di Arafah Hari Ini, Doa hingga Dengarkan Kutbah
Jemaah haji akan menjalani ibadah wukuf pada hari ini. Apa saja kegiatan ibadah selama wukuf di Arafah?
Penulis:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Jemaah haji seluruh dunia termasuk Indonesia telah memasuki fase puncak ibadah rukun Islam kelima ini.
Ya, mulai Kamis 9 Zulhijjah 1446 H yang bertepatan dengan 5 Juni 2025 hari ini, jemaah haji Indonesia secara bertahap mulai diberangkatkan ke Arafah.
Baca juga: Doa Hari Arafah 2025 yang Terbaik, Mustajab, dan Mudah Dihafalkan
Jemaah haji akan menjalani ibadah wukuf pada hari ini.
Wukuf dilakukan pada 9 Zulhijjah, dari tergelincir matahari hingga terbit fajar 10 Zulhijjah.
Apa saja kegiatan selama wukuf di Arafah hari ini? Berikut kabar haji dari Tribunnews.com.
Rangkaian Ibadah Jemaah Haji Selama Wukuf di Arafah
Berikut rincian rangkaian ibadah selama wukuf di Arafah saat puncak haji.
Dimulai dengan Khutbah dan Salat Jama’
Wukuf biasanya diawali dengan khutbah yang disampaikan oleh imam.
Setelah itu, jemaah melaksanakan salat jamak taqdim, yaitu menggabungkan salat Zuhur dan Ashar dengan satu adzan dan dua iqamah.

Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Zaenal Muttaqin menjelaskan, jemaah akan menjalani ibadah wukuf di tenda masing-masing.
Rangkaian wukuf di Arafah diawali dengan khutbah wukuf, salat jama’ qashar Zuhur dan Asar, serta zikir dan doa.
Kapan wukuf dimulai? Zainal merincikan jadwalnya.
Baca juga: Tentukan Sahnya Haji! Apa yang Dilakukan saat Wukuf di Arafah Besok? Ini Rangkaian Ibadah & Doanya
“Wukuf dimulai setelah masuk waktu Zuhur atau sekitar pukul 12.20 Waktu Arab Saudi," terang Zaenal Muttaqin di Makkah, dikutip Tribunnews.com dari website Kemenag RI, Kamis (5/6/2025).
Di tenda misi haji, Khutbah Wukuf akan disampaikan oleh Katim Am PBNU, KH Ahmad Said Asrori dengan tema ‘Wukuf Di Arafah; Meneguhkan Persaudaraan dan Semangat Kebangsaan’,”
Salat jama’ qashar Zuhur dan Asar akan dipimpi Tg Dr. Lalu Ahmad Zaenuri, Lc, MA,” sambungnya.
Wukuf di tenda misi haji Indonesia akan diikuti oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Muhammad Irfan Yusuf, Wakil Menteri Agama Romo Mohammad Syafii, Wakil Kepala BP Haji Dahniel Anzar Simanjuntak.
Jug ada Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, dan Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad.
“Menag Nasaruddin Umar dijadwalkan akan memberikan sambutan sebelum dimulainya prosesi wukuf. Sambutan juga akan disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal,” sambungnya.
Setelah salat dan khutbah, jemaah dianjurkan memperbanyak dzikir dan doa hingga waktu wukuf selesai.
Wukuf di Arafah Tentukan Sah Tidaknya Haji
Arafah menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan ibadah haji. Tidak sah haji seseorang tanpa berwukuf di Arafah.
Semua jemaah haji wajib tanpa kecuali untuk wukuf di Arafah, baik yang sehat maupun yang sakit.
Baca juga: Jemaah Lansia Jangan Ragu Ikut Safari Wukuf, Wamenag : Hajinya Tetap Sah
Mustasyar Diny PPIH Arab Saudi, KH Abdul Moqsith Ghazali mengatakan, wukuf di Arafah menjadi salah satu rukun haji yang tidak boleh ditinggalkan oleh jemaah haji dari seluruh dunia.
"Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Haji adalah Arafah. Maka Arafah ini menjadi bagian terpenting dari seluruh rangkaian haji," kata KH Moqsith dalam konferensi pers, Jumat (23/5/2025).
Mengingat pentingnya wukuf ini, seluruh jemaah haji wajib dibawa ke Arafah, selagi masih memungkinkan untuk dibawa ke Arafah.
"Jemaah haji dalam kondisi apa pun selagi masih bisa dibawa ke Arafah, harus dibawa ke Arafah, walaupun dalam keadaan berbaring," jelas KH Moqsith.
Ini menunjukkan bagaimana pentingnya wukuf di Arafah.
KH Moqsith menjelaskan, Arafah menjadi istimewa karena disebutkan di Al-Qur'an dengan kata Arafaat, yang artinya Arafah -arafah.
Arafah ini memiliki beberapa makna, di antaranya adalah sebagai ruang perjumpaan antara Nabi Adam dan Siti Hawa.
Arafah menjadi ruang bagi mereka untuk saling mengenal kembali setelah berpisah ratusan tahun.
Makna kedua, Arafah adalah tempat Malaikat Jibril untuk memperkenalkan ritus-ritus tempat menunaikan ibadah haji dan manasik haji kepada Nabi Ibrahim.
Lalu Jibril bertanya kepada Ibrahim, "Apakah kamu mengetahui?". Kemudian Ibrahim menjawab "Araftu, saya mengenalnya."
"Makanya dikenal sebagai Arafah," kata Moqsith.
Arafah, Tempat Terbaik untuk Berdoa
Moqsith menjelaskan, selama wukuf di Arafah, tidak ada bacaan wajib, sebagaimana ibadah salat.
Seluruh ibadah haji adalah rukun fi'li (tindakan), tidak seperti salat yang mewajibkan rukun qauli (ucapan seperti membaca takbir, Al Fatihah, dan lainnya).
Untuk ibadah fi'li tindakan wukuf ini, lanjut Moqsith, adalah tindakan yang pasif, tidak aktif seperti tawaf atau sa'i.

"Saat wukuf, jemaah haji cukup berdiam diri saja. Jemaah cukup duduk, berdoa dan berdzikir kepada Allah Swt. Meminta semua yang dibutuhkan oleh jemaah," kata Moqsith.
Moqsith mengatakan, Arafah adalah bukan bagian dari Makkah, berbeda dengan Muzdalifah dan Mina yang masih menjadi bagian dari Makkah.
Namun Nabi Muhammad SAW bersabda, sebaik-baik doa adalah di Arafah.
Karena itu, Moqsith mengimbau kepada jemaah agar memanjatkan doa sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya saat wukuf.
"Arafah adalah perjumpaan langsung antara Allah dan hamba-Nya. Maka berdoalah sebaik mungkin. Mendoakan orang lain dengan baik," kata Moqsith.
Mengingat sucinya wukuf ini, Moqsith mengimbau jemaah, selama di Arafah agar tidak mencaci orang lain.
"Berdoa yang baik saja untuk orang lain, jangan mencaci dan jangan melakukan melaknat. Karena Nabi Muhammad SAW bersabda, tidak boleh mencaci ayam, karena ia yang membangunkan kita saat subuh, apalagi mencaci orang lain. Jangan juga bertransaksi jual barang saat wukuf di Arafah," kata Moqsith.
Doa-doa saat Wukuf di Arafah

Mengutip berbagai sumber, wukuf berarti berdiam diri di kawasan Arafah meskipun hanya sebentar di rentang waktu tersebut.
Selama di Arafah, jemaah akan salat Dzuhur berjamaah dan mendengarkan khutbah, dilanjutkan berdoa.
Selain berdoa, jemaah diimbau untuk memperbanyak zikir dan membaca Alquran.
Bacaan yang Dianjurkan Saat Wukuf
Ada beberapa bacaan yang biasa dibaca oleh jemaah haji saat wukuf di Arafah, berdasarkan tuntunan Rasulullah SAW:
Berikut doa-doanya dikutip dari Buku Doa-doa Khusus Ibadah Haji karya Amirulloh Syarbini,
1. Tasbih, Tahmid, Takbir
ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠﻪْ ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠﻪْ ﻭَﻵ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠﻪْ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﺍَﻛْﺒَﺮْ
Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuaakbar
Artinya: "Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar."
2. Istighfar
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astagfirullahal-'azīm al-lażī lā ilaha illa huwal-hayyul-qayyum wa atubu ilaih
Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah yang tiada tuhan (berhak disembah) kecuali hanya Dia, Dzat Yang Maha Hidup Kekal dan Dzat Yang Maha Berdiri Sendiri, dan saya bertaubat kepada-Nya."
3. Talbiyah
لبيك اللهم لبيك لبيك لا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لا شَرِيكَ لَكَ
Labbaikallāhumma labbaik labbaika la syarika laka labbaik innal-hamda wan-ni'mata laka wal-mulk la syarika lak
Artinya: "Ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah aku memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, sesungguhnya pujian dan kenikmatan hanya milik-Mu, dan kerajaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu."
4. Dzikir Paling Banyak Dibaca Rasulullah di Arafah
لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
La ilaha illa Allah wahdahu la syarika lah lahu al-mulku walahu al-hamdu wahuwa 'ala kulli syai'in qadir
Artinya: "Tidak ada Tuhan kecuali Allah sendiri dan tidak ada sekutu baginya. Segala kerajaan itu adalah milik Allah, bagiNya lah segala puji dan Dia itu Maha Kuasa atas segala sesuatu." (HR Tirmidzi)
Kegiatan Usai Wukuf
Setelah mengikuti proses wukuf, jemaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan ke Muzdalifah mulai pukul 19.00 WAS atau setelah masuk waktu Magrib.
Bagi jemaah yang mengikuti program murur, mereka hanya akan mabit dengan cara melintas di Muzdalifah, tidak turun dari bus, dan langsung menuju Mina.
Untuk jemaah non murur, mereka akan turun dan mabit di Muzdalifah dan diberangkatkan secara bertahap ke Mina setelah pertengahan malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.