Minggu, 28 September 2025

Ibadah Haji 2025

Isi Lengkap Khutbah Wukuf di Tenda Misi Haji Indonesia di Arafah Siang Ini, Tekankan Persaudaraan

Berikut isi lengkap teks Khutbah Wukuf di Tenda Misi Haji Indonesia di Arafah yang dikutip Tribunnews.com. 

TRIBUNNEWS/Bian Harnansa
Sejumlah jamaah Haji dari Indonesia bersama jamaah haji dari seluruh dunia melakukan wukuf di Arafah, Arab Saudi, Jumat (8/7/2022). Pada pelaksanaan haji tahun ini masuk Haji Akbar karena wukuf di Arafah tepat pada hari Jumat. (TRIBUNNEWS/Bian Harnansa) 


Persaudaraan yang diajarkan Nabi adalah persaudaraan sejati. Persaudaraan tanpa basa-basi. 

Persaudaraan tanpa tapi. Persaudaraan yang penuh empati. Persaudaraan dengan sepenuh hati. Karena itu, sesama saudara kita tak boleh menyakiti, tak boleh mengkhinati, dan tak boleh menzalimi.

“Sesama muslim itu bersaudara, (karena itu) ia tak boleh menzalimi, merendahkan,
dan menghinanya.” (HR. Muslim)


Jauh sebelum negara-negara modern berbicara tentang hak asasi manusia, di tempat ini, di tanah ini, di padang Arafah ini, Nabi menyerukan tentang pentingnya penghargaan dan perlindungan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

“Wahai manusia, sesungguhnya darah-darah kalian, harta kalian, kehormatan kalian adalah suci, seperti sucinya hari ini, bulan ini, di tempat ini.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Labbaik Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wanni’mata laka wal mulk, la syarika lak.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan beragam. Terdiri dari banyak suku, ras, bahasa, dan agama. 

Mari kita jadikan seruan ukhuwah yang dideklarasikan Nabi pada 14 abad silam, sebagai semangat yang mampu meneguhkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Mari kita jadikan keragaman bangsa sebagai kekuatan untuk membangun Indonesia ke depan menjadi negara yang besar, maju dan sejahtera. 

Bangsa yang digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Labbaik Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wanni’mata laka wal mulk, la syarika lak.

Arafah disebut dengan arafah karena ditempat inilah para Nabi dan kekasih Allah mencapai puncak kesadaran diri (ma’rifatun nafsi).


“Barangsiapa mengenal dirinya, ia akan mengenal Tuhannya.” 

Nabi Adam berhasil mencapai puncak kesadaran setelah ribuan tahun bermunajat dan bersitighfar meminta ampun kepada Allah. 

Nabi Ibrahim mencapai puncak kesadaran dan pengetahuan tentang perintah menyembelih Ismail juga di tempat ini. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan