Ibadah Haji 2025
UPDATE 3 Jemaah Haji Hilang: Saudi Minta Tes DNA Keluarga Nurimah, Sukardi & Hasbullah
Pemerintah Arab Saudi meminta untuk melakukan tes DNA terhadap keluarga dari 3 jemaah haji yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.
Penulis:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi meminta Indonesia untuk melakukan tes DNA terhadap keluarga dari 3 jemaah haji yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti terkait nasib dan keberadaan 3 jemaah tersebut.
Baca juga: Satu Jemaah Kabupaten SBT Maluku Ditunda Pulang ke Tanah Air, Kondisi Drop Sehari Jelang Kepulangan
Sebab ada beberapa jenazah di rumah sakit di Arab Saudi yang belum dimakamkan.
"Ada solusi yang ditawarkan oleh pemerintah Saudi Arabia karena masih ada sejumlah mayat di rumah sakit yang belum dikuburkan. Kita diminta untuk mengambil DNA anggota keluarga jemaah tersebut," kata Menteri Agama RI Nasaruddin Umar saat Penutupan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M di Gedung Kemenag Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025) sore.
"Siapa tahu di antara mereka itu ada di sana atau siapa tahu nanti belakangan ditemukan," tambah Menag.
Menag mengatakan saat ini polisi Saudi bersama petugas Indonesia yang masih ada Saudi terus melakukan upaya pencarian terhadap 3 jemaah tersebut.
"Tugasnya kita minta supaya cari sampai dapat, baik dalam keadaan masih hidup alhamdulillah maupun dalam keadaan sudah wafat," kata Nasaruddin.
Menurut Nasaruddin, 3 jemaah yang hilang tersebut adalah penderita demensia.
Baca juga: Prabowo dan MBS Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Demi Kenyamanan Jemaah Haji
Salah satu jemaah itu bahkan hilang di hotel dan bukan di lapangan.
"Jemaah itu bersama anaknya, bersama istrinya tapi suaminya tiba-tiba hilang," kata Menag.
"Hilangnya itu karena demensia, dia nggak tahu istrinya dimana. Bahkan ditanya namanya pun juga nggak tau. Jadi memang agak sulit ditanya pun juga dia nggak bisa menjawab karena demensia sangat parah," jelas Menag.
Selain itu menurut Menag, sebelum berangkat ke Tanah Suci jemaah tersebut juga sudah ada tanda-tanda demensia berat.

"Memang kalau dia ke kebun kadang-kadang nyasar pulang ke rumahnya. Saya juga jadi pertanyaan kok orang seperti ini bisa lolos istithaah," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief.
Hilman membenarkan bahwa pihak Saudi sudah meminta tes DNA kepada keluarga dari 3 jemaah yang belum ditemukan.
"Karena ada ratusan jemaah dimakamkan oleh Kerajaan Saudi dan mungkin ada di antaranya adalah jemaah kita yang tidak terdeteksi karena dimakamkan lebih awal," kata Hilman, Senin (14/7/2025).
Breikut data ketiga jemaah tersebut:
1. Nurimah (80), jemaah kelompok terbang 19 Embarkasi Palembang (PLM 19).
Nurimah dilaporkan pergi dari hotel 614 dan tak kembali lagi sejak 28 Mei atau dua hari setelah tiba di Makkah.
2. Sukardi (67), jemaah kelompok terbang 79 Embarkasi Surabaya (SUB 79).
Sukardi dilaporkan pergi dari hotel 813 dan tak kembali lagi sejak 29 Mei atau dua hari setelah tiba di Makkah.
3. Hasbullah (73), jemaah kelompok terbang 7 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 07).
Hasbullah dilaporkan meninggalkan hotel 709 pada Selasa (17/6/2025) dini hari.
Kronologis Jemaah Hilang
Hasbullah, jemaah haji Kloter BDJ 07 (Embarkasi Banjarmasin) dilaporkan hilang setelah keluar dari hotelnya, pada Selasa (17/6/2025).
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam) PPIH Arab Saudi, Harun Arrasyid menceritakan awal mula Hasbullah dilaporkan hilang.
Menurut Harun, sama seperti dua jemaah lainnya, Hasbullah memiliki riwayat demensia.
Hasbullah dilaporkan hilang, Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 03.00 dini hari Waktu Arab Saudi (WAS).
Harun mengatakan, menurut cerita putri dari Hasbullah, ayahnya itu pernah beberapa kali terlepas dari keluarga, tapi masih ada yang mengantarkan ke kamarnya.
Namun saat kejadian Selasa dini hari itu Hasbullah keluar kamar hotel sendirian tanpa pengawasan keluarganya.
"Di lobi hotel itu tidak ada orang lagi, kemudian bapak itu keluar. Nah selesai keluar hotel itu tidak masuk ke kamar lagi, ini berita yang masuk ke kami," kata Harun kepada Media Center Haji, Minggu (22/6/2025).
Sementara itu berdasarkan data Siskohat, Sukardi dan Nurimah masuk gelombang II kedatangan dan tiba di hari yang sama pada 25 Mei 2025 lalu.
"Ini ada jemaah yang terlepas dari kloternya sejak kedatangan dua hari dan tiga hari di Tanah Suci. Terlepas dari rombongannya sebelum Armuzna," kata Kabid Pelindungan Jemaah (Linjam) PPIH Arab Saudi, Harun Arrasyid kepada Media Center Haji (MCH) Daker Bandara, Senin (16/6/2025) di Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia, Jeddah, Arab Saudi.
Informasi yang beredar melalui grup perpesanan, jemaah Nurimah dilaporkan terlepas dari rombongan saat mengunjungi Masjidil Haram di Makkah.
Sementara Sukardi terakhir kali terlihat berada di Hotel Tala'ea Al-Khair Makkah pada saat hilang tanggal 29 Mei 2025.
"Ada pendampingnya karena Ibu Nurimah informasinya usia 80 tahun dan Bapak Sukardi usianya 77 tahun," kata Harun.
Harun menyebut baik Nurimah maupun Sukardi datang bersama rombongan KBIHU.
Sejak dilaporkan ada dua jemaah yang hilang, Tim Linjam telah melakukan pencarian melalui 2 tim.
Selain melakukan pencarian di sekitar Wilayah Makkah dan Jeddah, tim juga melakukan pencarian hingga ke kantor-kantor polisi.
Tim juga berkoordinasi dengan pihak KJRI Jeddah.
"KJRI juga bersama tim kami melakukan pencarian dan berkoordinasi dengan konsul haji di Jeddah dan rekan-rekan kesehatan yang ada di KKHI," kata Harun. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.