VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Gus Irfan Tegas: Siap Tidak Populer Demi Standar Haji & Kesehatan Jamaah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), menegaskan komitmennya menjaga standar pelayanan haji dan kesehatan jamaah, meski harus menghadapi risiko “tidak populer.”

Dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews, ia membagikan sejumlah rencana dan tantangan besar menjelang penyelenggaraan haji 2026 dan pembangunan Kampung Haji 2028.

Gus Irfan menyampaikan semua hal itu dalam wawancara eksklusif di Studio Tribunnews, Jakarta, Jumat (10/10/2025).

Pesan Tegas Presiden Prabowo: Zero Tolerance!

Gus Irfan menegaskan pesan Presiden Prabowo Subianto mengenai pentingnya integritas di Kementerian Haji dan Umrah.

“Beliau menyampaikan, mungkin di kementerian lain ada kasus korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan, tapi beliau minta di Kementerian ini zero tolerance terhadap berbagai masalah," ungkap Gus Irfan.

"Dan itu harus saya pegang dan selalu saya ulang-ulang ke tim kami. Mungkin mereka bosan, tapi saya tidak akan bosan mengingatkan.”

Menteri Haji dan Umrah ini juga mengingatkan timnya tentang besarnya tanggung jawab mengelola dana haji.

“Medan haji berat. Berat, banyak godaannya. Perputaran uang hampir Rp20 triliun. Saya tegaskan ke tim, bocor 1 persen saja itu sudah sama dengan Rp200 miliar. Hati-hati.”

Umur 80 Tahun Pun Bisa Berangkat, Asal Sehat

Dalam menyikapi pembatasan usia oleh Pemerintah Arab Saudi, Gus Irfan menegaskan pendekatan berbasis kesehatan.

“Pemerintah Saudi beberapa kali berupaya menetapkan pembatasan usia. Tapi bagi kami, kalau umur 80 tahun masih sehat, kenapa tidak berangkat? Yang penting sehat,” ucapnya.

“Umur 40 kalau tidak sehat, ya tidak akan kita berangkatkan.”

Ia menambahkan, prioritas lansia tetap diperhatikan, namun kesehatan tetap menjadi syarat utama.

Baca juga: Gus Irfan Ungkap Alasan Presiden Bentuk Kementerian Haji dan Umrah

Siap Tidak Populer