Catatan dari Korsel
Orang Korea Pilih Bunuhdiri di Sungai Han
BANYAK puja-puji yang diungkapkan lewat lagu untuk sebuah sungai. Sebut di antaranya Bengawan Solo, Sebiduk di Sungai Musi
BANYAK puja-puji yang diungkapkan lewat lagu untuk sebuah sungai. Sebut di antaranya Bengawan Solo, Sebiduk di Sungai Musi, Di Tepinya Sungai Serayu, dan seterusnya. Bangsa Korea pun memuja sungainya lewat tembang ”Sungai Han di Waktu Malam.”
Sungai Han merupakan sungai terpanjang di Korea. Bangsa Korea menyebutnya Hangaram. ”Han” berarti panjang dan lebar, sedangkan ”garam” bermakna sungai.
Memang, jika dibentang dari muaranya dari puncak Gunung Yudo di Yongjung-ri, Propinsi Gyeonggi, hingga hilirnya di Seoul, panjang Sungai Han mencapai 650 km lebih.
Kota Seoul dibelah oleh Sungai Han yang lebarnya mencapai 2 km. Di kota dengan penduduk lebih dari sembilan juta jiwa ini terdapat 29 jembatan yang menghubungkan satu sisi bantaran dan sisi bantaran Sungai Han seberangnya.
Duapuluh satu di antaranya adalah jembatan untuk kendaraan mobil, dan delapan jembatan lainnya untuk kereta api.
Sebagai angkutan publik, kereta api kurang menjadi andalan di Korsel, tentu bila bandingannya Jepang. Sekitar 90 persen armada angkutan publik berupa mobil. Tentu, hampir 100 persennya bermerk Daewoo, Hyundai, dan KIA.
Ini indikasi dari tinggginya nasionalisme bangsa Korsel yang merengkuh kemerdekaannya pada 15 Agustus 1945 dari jajahan Jepang.
Sungai Han memang terlihat cantik dan indah di waktu malam. Permukaan air sungainya membiaskan warna keperakan efek dari pantulan cahaya listrik yang terang-benderang menyirami kota Seoul.
Namun di bawah permukaannya, sesungguhnya Sungai Han mengalirkan arus deras. Inilah yang memunculkan kisah kelam dari wajah cantik Sungai Han.
Konon, setiap bulannya ada puluhan orang Korea yang nyemplung ke Sungai Han, hanyut ditelan ganasnya arus sungai, untuk bunuhdiri.
Angka bunuhdiri di Korsel memang tergolong sangat tinggi. Puluhan selebriti Korsel bunuhdiri karena berbagai alasan namun sebagian besar karena depresi.
Di antaranya, artis sekaligus model Lee Eun-joo. Ia bunuh diri setelah malu karena melakukan adegan telanjang di film “The Scarlet Letter.”
Sementara Lee Hye-ryeon (Heo Yoon) ditemukan gantung diri di kediamanannya di Seogu, Incheon, Korsel, karena mengalami depresi berat yang berhubungan dengan masalah ketenarannya ditambah dengan setumpuk masalah pribadi lainnya.
Sedangkan Song Ji-seon presenter televisi sebelumnya meninggalkan pesan singkat di Twitter tentang rencana sang artis cantik ini untuk bunuh diri. Tepat 23 Mei 2011 ternyata sang artis benar-benar melakukannya dengan cara melompat dari jendela apartemennya di lantai 19.
***
DEPRESI memang menjadi penyebab utama bunuh diri di Korsel. Bagi rakyat kebanyakan, penyebab utama bunuh diri adalah himpitan masalah sosial-ekonomi.