Badai Salju Hantam Gunung Everest, KBRI Minta WNI Tunda Rencana Pendakian
Kemlu RI bersama KBRI Beijing dan KBRI Dhaka terus memantau situasi dan memastikan keselamatan seluruh WNI di wilayah terdampak.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengeluarkan imbauan kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berencana mendaki Gunung Everest, agar menunda aktivitas itu, menyusul badai salju yang menerjang Gunung Everest, Pegunungan Himalaya.
KBRI Beijing telah menerbitkan imbauan tersebut, terutama untuk pendakian yang melalui jalur Tibet. Pasalnya hantaman badai salju lebat dilaporkan menerpa wilayah Nepal, Tibet, dan Tiongkok, khususnya jalur pendakian di Provinsi Otonom Khusus Xijang, sisi Tibet.
“KBRI Beijing telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI di wilayah pendakian, khususnya yang akan naik melalui Tibet untuk menunda perjalanan dan pendakian ke Gunung Everest,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).
Baca juga: Kisah Clara Sumarwati, Penakluk Everest 1996 yang Prestasinya Sempat Tak Diakui, Kini Tutup Usia
Kemlu RI bersama KBRI Beijing dan KBRI Dhaka terus memantau situasi dan memastikan keselamatan seluruh WNI di wilayah terdampak.
Berdasarkan laporan sementara yang dihimpun oleh KBRI Beijing dan KBRI Dhaka, tidak ada WNI menjadi korban dalam kejadian bencana ini.
“Berdasarkan informasi yang dihimpun KBRI Dhaka dan KBRI Beijing, sejauh ini tidak terdapat laporan mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut,” ucap Judha.
Kemlu RI juga mengingatkan WNI yang berada di wilayah Nepal, Tibet, dan sekitarnya untuk tetap waspada dan mengikuti arahan otoritas setempat.
Jika menghadapi keadaan darurat atau membutuhkan informasi terkini, WNI dapat menghubungi hotline WhatsApp berikut:
- KBRI Beijing: +8618610455488
- KBRI Dhaka: +8801614444552
Dilaporkan ada sekitar 1.000 pendaki terjebak di ketinggian 4.900 meter di atas permukaan laut (mdpl) akibat badai salju yang menghantam lereng Everest sejak 5 Oktober 2025. Akibatnya para pendaki kesulitan untuk turun.
Operasi penyelamatan masih berlangsung. Tim gabungan sudah dikerahkan untuk mengevakuasi para pendaki yang terjebak salju.
Otoritas pengelola kawasan telah menutup objek wisata sekitar hingga pemberitahuan lebih lanjut, menyusul kondisi jalanan yang licin dan tidak aman.
Menurut laporan media lokal, tenda-tenda pendaki di lereng timur Everest terkubur salju, dan beberapa pendaki dilaporkan mengalami hipotermia.
(Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)
Aksi Protes Gen Z di Nepal Jadi Alarm Keras untuk Demokrasi, Jangan Abaikan Suara Publik |
![]() |
---|
China Pimpin Perlombaan Kapal Perang, AS Perkenalkan Kapal Perusak Canggih Baru |
![]() |
---|
Mantan Ajudan Presiden Taiwan Dihukum atas Tuduhan Mata-mata Tiongkok |
![]() |
---|
Spesifikasi Ponsel Pintar Xiaomi 15T Terbaru, Dibanderol Mulai dari Rp12 Juta |
![]() |
---|
Kronologi Dugaan Pengeroyokan WNA Tiongkok di Batam: Tagih Utang Berujung Penganiayaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.