Konsultan Cantik Jepang Lebih Suka Pasar Ritel Shimamura Ketimbang Uniqlo
Konsultan dan penulis cantik asal Jepang, Hojo Kaya (30) melihat pasar ritel saat ini yang disukainya sebenarnya Shimamura, bukan Uniqlo.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Konsultan dan penulis cantik asal Jepang, Hojo Kaya (30) melihat pasar ritel saat ini yang disukainya sebenarnya Shimamura, bukan Uniqlo.
"Saya suka Shimamura sebenarnya, bahkan dulu mencoba kerja di sana tetapi gagal. Namun sampai kini saya suka Shimamura," kata Hojo Kaya saat berbicara di sebuah acara TV Jepang, Selasa (12/4/2016) kemarin.
Toko ritel Shimamura saat ini menurut Nasu, seorang eksekutif Shimamura kepada Tribunnews.com, fokus ritel ini memang di Jepang.
"Saat ini sudah ada 2015 toko Shimamura di semua tempat di Jepang. Sedangkan di luar negeri ada 52 cabang hanya di Taiwan dan Shanghai," paparnya.
Sebagai catatan Uniqlo hanya memiliki 1.734 toko saja.
Hojo yang kelahiran Kanazawa dan lulusan Doshisha University serta peneliti di Universitas Kyoto, melihat potensi dan keakraban Shimamura sangat dekat di mata sebagian besar masyarakat Jepang.
Meskipun demikian dari segi penjualan memang jauh berbeda. Uniqlo memperoleh penjualan (sales) sebesar 1,3 triliun yen sedangkan Shimamura hanya 510 miliar yen.
Oleh karena itu ritel teratas di Jepang saat ini kalau melihat jumlah penjualan tersebut.
Kelemahan Shimamura adalah belum dilakukannya penjualan lewat internet online.
"Saya menyarankan agar Shimamura melakukan penjualan lewat online agar penjualan dapat semakin besar lagi nantinya," kata Hojo.
Selain itu Hojo juga berharap penggunaan model anak-anak muda Jepang sebagai model untuk produk fashion Shimamura sehingga lebih menarik lagi.
"Saya pecinta berat Shimamura sebenarnya. Karena cintanya, saya mau Shimamura berubah terutama instagram perusahaan ini kayaknya kurang sreg ya, agak norak. Jadi mesti diperbaiki supaya bisa menarik lebih banyak lagi pecintanya," sarannya.