Selasa, 18 November 2025

Apakah robot menjadi solusi kebutuhan kaum jompo?

Perkembangan robot perawat tak dapat dielakkan seiring dengan tren demografis dunia. Namun penggunaan robot dinilai kurang etis.

Mereka telah menciptakan Multi-Purpose Eldercare Robot Assistant (Mera) IBM atau robot asisten perawat multifungsi.

robot
IBM Research
Ruangan di pusat penelitian IBM.

Mera dapat memonitor detak jantung dan pernafasan pasien dengan menganalisa video muka mereka. Robot itu juga dapat melihat apakah pasien jatuh dan menyalurkan informasi ke perawat.

Meski begitu, tidak semua siap untuk perawat robot, terang Susann Keohane, pemimpin penelitian global untuk inisiatif strategis pada penuaan IBM.

Pandangan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Gartner, yang menemukan "perlawanan" untuk penggunaan robot humanoid dalam perawatan orang tua.

Orang-orang tidak nyaman dengan ide bahwa orang tua mereka dirawat oleh robot, meski bukti menunjukkan itu lebih hemat, kata Kanae Maita, analis utama di inovasi teknologi personal di Gartner Research.

'Internet of things'

Di tengah-tengah keraguan itu, IBM yakin penelitian Internet of Things (IoT) mereka dapat terbukti tercapai lebih segera.

Perusahaan itu meneliti bagaiamana sensor dan IoT dapat mengidentifikasi perubahan di kondisi fisik atau anomali di lingkungan seseorang.

Dengan merekam bacaan atmosfer - seperti karbon dioksida - di ruangan pasien, perawat dapat mengerti kebiasaan seseorang, seperti kapan mereka makan siang, atau berjalan-jalan, tanpa menyerang ruang pribadi mereka. Para perawat dapat menandai perubahan dengan cepat dan merespon sesuai kebutuhan.

Keohane berkata: "Ada kesempatan nyata untuk menciptakan solusi inovatif yang baru, termasuk penggunaan robot dan Internet of Things, yang akan membantu orang-orang mengembangkan independensinya, dan memperkaya kualitas kehidupan mereka."

Robo-pets (robot peliharaan)

Meski penggunaan humanoid yang semakin melebar masih panjang, , robo-pets (robot peliharaan) sudah digunakan di seluruh dunia.

robot
AIST
Percobaan robot anjing laut Paro menunjukkan hasil yang positif dengan pasien demensia.

Dikembangkan di Jepang, Paro adalah terapis bayi anjing laut bayi yang telah menunjukkan dapat mengurangi tanda-tanda perilaku dan psikologi demensia.

Anjing laut merespon sentuhan dan didesain untuk membuat kontak mata. Sudah digunakan sekitar 5.000 buah.

Percobaan klinis dengan pasien demesia, dilakukan oleh tim Dr Sandra Petersen di Universitas Texas di Tyler, Texas, menemukan bahwa Paro memperbaiki gejala seperti depresi, kecemasan dan stress. Kebutuhan untuk pengobatan yang terkait dengan gejala dapat dikurangi hingga sepertiganya.

Dalam beberapa kasus hasilnya bahkan lebih mengagumkan. Dr Petersen berkata: "Beberapa pasien yang sudah non-verbal mulai berbicara lagi - awalnya ke anjing laut, lalu ke orang lain tentang anjing laut."

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved