Senin, 8 September 2025

Sekelumit Kisah Letnan Irak Memburu Militan ISIS Pembunuh Ayahnya

Bagi seorang letnan angkatan darat Irak ini, operasi militer untuk merebut kota Mosul dari tangan ISIS bukan sekadar tugasnya sebagai seorang tentara

Editor: Adi Suhendi
nena-news.it
Ilustrasi Tentara Irak. 

Saat pasukan Irak merebut desa kampung halaman sang letnan, dia kemudian mulai menginterogasi para tawanan ISIS.

"Saya hanya bertanya kepada sebagian besar dari mereka. Namun, bagi mereka memiliki darah di tangannya saya bunuh saat itu juga," ujarnya tanpa penyesalan.

Sang letnan mengklaim sudah membunuh lebih dari 40 anggota militan, baik dalam pertempuran atau usai interogasi.

"Sebagian besar dari mereka memang tak terkait kematian keluarga saya. Namun, saya bukan orang egois, saya juga membalaskan dendam warga lain Irak," kata dia.

Saat operasi merebut Mosul berlangsung, sang letnan mendengar kabar bahwa seorang buruannya berada di kota Tal Afar, di sebelah barat Mosul.

Dan saat pasukan Irak masuk ke Kota Tua Mosul, dia mendapat informasi soal seorang buruannya yang lain.

"Kolega saya, seorang perwira intelijen, menahan dia di desa saya. Saya katakan kepada dia, untuk menjaga dia karena saya akan datang," kata dia.

Orang yang ditahan itu adalah paman dari target kedua sang letnan.

Pria itu ditinggal sendiri bersama sang letnan di sebuah ruangan kosong.

"Saya tidak menyiksanya. Saya bahkan melepas borgol plastik di tangannya dan memberinya minum," kenang dia.

"Dia memohon agar tak dibunuh saat saya menginterogasi dia. Dia begitu ketakutan hingga dia tak bisa berdiri," lanjut dia.

Pria itu kemudian memberitahu sang letnan bahwa buruannya masih hidup dan berada di Kota Tua Mosul.

"Setelah dia memberikan keterangan, saya kirim dia ke neraka," kata sang letnan.

Sang letnan mengaku kurang suka dengan ide membawa para anggota ISIS itu ke pengadilan, karena tersangka bisa menyuap aparat agar kembali bebas.

"Saya tahu beberapa orang mengatakan pembunuhan semacam ini tak benar, tapi mereka adalah ISIS, mereka bukan manusia. Saya adalah salah satu yang masih punya rasa kemanusiaan," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan