Anak ateis dikeluarga Muslim dan kisah keluarga asuh lain
Rebecca Brown -seorang remaja kulit putih Inggris- yang ateis belajar bahasa Urdu untuk menjadi lebih dekat dengan orang tua angkatnya yang
"Rebecca akan menjadi Rebecca," katanya.
"Menampung dalam keluarga bukanlah ruang untuk memaksakan agama. Keluarga asuh tidak boleh mengubah mereka."
- Gadis remaja Muslim terbunuh dekat sebuah masjid di AS
- Pria AS dikenai dakwaan kebencian setelah menyerang perempuan Muslim
- Ahli bedah pengurus masjid Manchester ditikam saat hendak salat
Dia mengaku memang pernah berbicara tentang Islam dengan Rebecca tapi 'tidak pernah dengan maksud mempengaruhi' kepercayaanya.
"Kami merayakan setiap budaya dan agama di rumah ini. Kami merayakan Natal karena merupakan hari libur dan masa perayaan."
'Terilhami oleh Kekristenan'
Pemerintah Inggris mengatakan tidak memiliki statistik tentang berapa banyak penempatan anak asuh antar ras yang terjadi namun namun diperkirakan 3.000 anak-anak Muslim ditempatkan dalam pengasuhan anak setiap tahunnya.
Krish Kandiah, seorang teolog Kristen, telah menampung banyak anak dari berbagai latar belakang agama dan budaya.
"Kalau membaca Alkitab, akan terasa begitu banyak anak-anak yang rentan di masyarakat kita," tuturnya untuk menjelaskan pilihannya untuk menjadi keluarga penampung.

Apakah iman Kristen yang mendorongnya menjadi orangtua asuh, bertentangan dengan peran orang tua asuh yang mengharuskan penghormatan pada pilihan religius anak?
Ia menjawab tidak.
"Ketika anak-anak Muslim datang kepada saya, saya bertanya bagaimana kami dapat membantu, bagaimana kami menghormati hal itu."
"Kami menyediakan daging halal, menyediakan Alquran. Jika anak saya dalam perawatan, saya ingin iman mereka dihargai."
Dia mengatakan memang ada kasus orang 'sangat kritis' terhadap orang tua asuh, tapi sangat jarang. "Saya akan mengatakan kepada mereka, untuk ambil bagian saja, dengan menjadi keluarga asuh juga".

Tak selalu kisah sukses
Jerome Harvey, yang berusia 26 tahun, mengatakan bahwa identitasnya diabaikan oleh sebuah keluarga Muslim yang dia tinggali saat usia empat tahun.
"Keluarga pertama yang saya tinggali adalah Muslim India, dan saya mengalami kejutan budaya yang besar," katanya.