Selasa, 16 September 2025

Tunangan Khashoggi Tuntut Pelaku Pembunuhan Jurnalis Arab Dihadapkan di Pengadilan

Linangan air mata berlinang saat Cengiz mengisahkan Khashoggi telah menyampaikan kecemasan mengenai kunjungannya ke konsulat Arab Saudi

Screen Capture NHK
Tunangan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tunangan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz menuntut agar semua pelaku yang terlibat dalam pembunuhan tunangannya dihadapkan pada pengadilan.

Hal itu disampaikan warga negara Turki itu melalui televisi Turki, pada Jumat (26/10/2018), dalam wawancara pertamanya semenjak kematian Khashoggi.

Baca: Saudi tolak ekstradisi terduga pembunuh, tunangan Khashoggi tolak undangan Trump

Linangan air mata berlinang saat Cengiz mengisahkan Khashoggi telah menyampaikan kecemasan mengenai kunjungannya ke konsulat Arab Saudi di Istanbul.

Namun ia mengatakan, Khashoggi menganggap Turki sebagai negara yang aman, dan meyakini jika dirinya ditahan atau diinterogasi, situasinya akan segera tertangani.

Cengiz menggambarkan pembunuhan itu sebagai tindakan biadab. Dikatakannya, semua orang yang terlibat mulai dari yang tingkat tertinggi hingga terendah harus dihukum.

Cengiz juga mengatakan dirinya diundang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengunjungi Gedung Putih.

Namun ia menolak undangan Trump itu karena merasa itu hanyalah upaya Trump untuk meraih simpati masyarakat.

"Saya merasa undangan yang dikirim hanya semata merupakan pernyataan untuk memenangkan opini publik," ujar Cengiz.

Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengungkapkan secara rinci soal kasus pembunuhan Jamal Khasoggi hari ini, Selasa (23/10/2018), lewat pidatonya.

Menurut Erdogan, pembunuhan terhadap Jamal Kashoggi sudah direncanakan sehari sebelum jurnalis ini tewas.

Dilansir Tribunnews dari Fox News, Erdogan mengungkapkan rincian penyelidikan terhadap pembunuhan Kashoggi setelah ia masuk ke konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018 lalu.

Presiden Turki ini membeberkan kronologi kejadian sebelum dan sesudah tewasnya Kashoggi, termasuk menggunakan 'tubuh ganda' sebagai umpan.

Tiga orang dilaporkan terbang dari Riyadh menuju Istanbul sekitar pukul 16.30 waktu setempat pada 1 Oktober 2018.

Erdogan mengatakan ketiga orang tersebut kemudian pergi ke konsulat Arab Saudi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan