Senin, 1 September 2025

Quadrantid, hujan meteor besar pertama di 2019: Bisakah Anda melihatnya?

Hujan meteor ini terjadi setiap tahun dan di tahun 2019, Organisasi Meteor Internasional mengatakan waktu terbaik untuk melihatnya adalah tanggal

Hujan meteor Quadrantid adalah pertunjukan meteor besar pertama di tahun 2019 - dan kita tidak perlu menunggu lama!

Hujan meteor ini terjadi setiap tahun dan di tahun 2019, waktu terbaik untuk melihatnya adalah tanggal 3-4 Januari, kata Organisasi Meteor Internasional.

Hujan 'Quads' terjadi setiap bulan Januari dan digambarkan sebagai hujan meteor di atas rata-rata, yang berarti hujan ini menghasilkan hingga 120 meteor per jam.

Jadi jika Anda beruntung, Anda akan dapat melihat sesuatu yang menakjubkan - yang bahkan NASA menyebutnya sebagai "salah satu hujan meteor tahunan terbaik."

Apakah hujan meteor Quadrantid itu?

Hujan meteor Quadrantid dikenal untuk pemandangan meteor bola api yang terang di langit.

Bola api idu berupa ledakan cahaya dan warna yang lebih besar yang bisa bertahan lebih lama dari rata-rata garis meteor.

Hujan meteor Quadrantid
PA

Nama Quadrantid diberikan karena meteor itu tampaknya berasal dari bekas rasi bintang bernama Quadrans Muralis.

Quadrans Muralis ditemukan pada tahun 1795 oleh seorang astronom Perancis, namun tidak lagi diakui oleh Serikat Astronomis International (International Astronomical Union) dan hari ini dianggap sebagai bagian dari rasi bintang Bootes.

Jadi -membingungkan memang- hujan meteor itu kadang-kadang disebut Bootids!

Kapan hujan meteornya terjadi?

Tahun ini, Organisasi Meteor Internasional mengatakan puncaknya terjadi tanggal 3-4 Januari.

Di Indonesia, saat terbaik Anda melihat hujan meteor dalam aktivitas maksimumnya, menurut astronom Avivah Yamani, adalah pada Jumat (04/01) pagi, sekitar pukul 9 WIB, dari arah timur laut.

Tenang, jika Anda melewatkannya, hujan meteor ini berlangsung sampai 12 Januari, namun intensitasnya semakin turun.

"Selain itu, jendela waktu pengamatannya pendek, hanya dari jam tiga atau empat pagi sampai Matahari terbit," ungkap Avivah.

Dari mana asalnya?

Diyakini Quadrantids berasal dari debu yang ditinggalkan oleh asteroid yang disebut 2003 EH1.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan