Korban serangan di Sri Lanka: Dari tiga anak miliarder Denmark hingga juru masak terkenal
Para korban serangan di Sri Lanka termasuk tiga anak miliarder Denmark, yang beberapa hari sebelumnya mengunggah foto di Instagram. Korban lain
Tiga staf di Cinnamon Grand hotel juga menjadi korban.
"Pagi itu sangat sibuk. Sarapan pada Minggu pagi adalah salah satu waktu yang sangat sibuk bagi kami," ujar juru bicara Cinnamon Grand hotel kepada BBC.
"Mereka adalah staf di bagian restoran. Salah seorang di antara bertugas untuk menyiapkan hoppers (sejenis panekuk ala Sri Lanka)," katanya.
Mereka adalah Shantha, Sanjeewani, Ibrahim dan Nisthar.
Tiga staf Hotel Shangri-La
Manajemen Hotel Shangri-La mengatakan bahwa tiga staf mereka meninggal dunia "saat menjalankan tugas".
Warga India yang tinggal di Dubai
Korban meninggal lain adalah Rasina, 58, yang berasal dari Kerala, India.
Media setempat memberitakan bahwa Rasina --beberapa media menulis namanya Razeena-- tinggal di Dubai bersama suami dan berada di Kolombo untuk menemui keluarga.
Ia dan suaminya meninggalkan Dubai pada Minggu pagi dan rencananya meninggalkan Kolombo pada Minggu malam.
Ia meninggal dalam serangan tidak lama setelah check out dari Hotel Shangri-La.
Situs berita New Indian Express mengatakan bahwa pasangan ini memiliki dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan, yang tinggal di Amerika Serikat.
Lima politisi India
Mereka berasal dari Bangalore dan meninggal dalam serangan bom di Hotel Shangri-La, ungkap anggota keluarga kepada wartawan BBC Hindi, Imran Qureshi.