Pemutih kulit: Bisa sebabkan kerusakan kulit dan ginjal, mengapa jutaan perempuan tetap memakainya?
Demi memiliki kulit putih, jutaan perempuan di dunia memakai produk-produk pemutih kulit walaupun sejumlah pakar mengatakan sebagian produk
Ia mengajar di Fakultas Kedokteran Feinberg dan telah meneliti dampak buruk kesehatan dari kosmetik dan produk perawatan pribadi.
Beberapa krim kulit mengandung steroid topikal yang dapat membahayakan pasien kecuali digunakan dengan benar.
Bahaya
Dr Xu mendesak standar peraturan yang lebih keras untuk membuang produk-produk berbahaya.
"Industri kosmetik tidak diatur seperti industri farmasi. Pabrik-pabrik terkenal menghindari bahan-bahan berbahaya, tetapi kami memiliki banyak masalah ketika menyangkut kosmetik impor."
Pasar dibanjiri dengan barang-barang palsu yang tidak mudah dikenali. Para pemilik industri merasa sulit untuk memerangi kelompok kriminal yang memproduksi, mengangkut, dan menjual barang palsu.
Dr Xu mengatakan beberapa produk bahkan tidak memberikan informasi tentang bahan-bahannya.
"Anda tidak tahu siapa yang membuatnya. Anda tidak bisa melacak kembali vendor-vendor itu."
Ia memperingatkan orang-orang agar tidak memilih solusi cepat.
"Secara keseluruhan banyak produk yang sangat aman. Tetapi jika Anda membeli produk pencerah kulit yang memiliki efek sangat kuat dari internet, Anda harus sangat berhati-hati."
Prasangka
Kecantikan itu mungkin letaknya di kulit terdalam, namun prasangka sosial terhadap kulit gelap bisa lebih dalam lagi. Ini yang mendorong banyak orang melewati batas dengan mengorbankan kesehatan mereka.

Legenda tinju, Muhammad Ali, yang bertarung melawan banyak hambatan sosial merasa sedih. Dia mempertanyakan keyakinan banyak orang saat menyampaikan khotbah di sebuah gereja pada 1983.
"Mengapa semua malaikat putih? Mengapa tidak ada malaikat hitam?"
Di berbagai budaya dan bahasa, kulit putih sering dikaitkan dengan kedamaian, keindahan, dan kecerdasan, sementara kulit hitam identik dengan kematian, bencana, penampilan buruk, dan memiliki emosi yang meluap-luap.
Gerakan untuk menutupi
Industri hiburan kerap dituduh mendorong jenis tubuh dan warna kulit tertentu, yang membuat jutaan perempuan merasa tidak nyaman.
Untuk memerangi stereotipe yang sudah mengakar kuat, berbagai kampanye dilakukan mulai dari tingkat akar rumput.
Kampanye bertema 'Kulit gelap itu cantik' adalah salah satu inisiatif yang mendorong perempuan India untuk menghindari pemutih kulit.
Kampanye yang sama dilakukan juga di Pakistan, penyelenggara UnFair & Lovely mempromosikan pesan "Anda tidak harus berkulit putih untuk menjadi cantik".
Proyek Beautywell di AS bertujuan untuk mengakhiri praktik pencerahan kulit dan paparan bahan kimia di kalangan komunitas migran Somalia.
Bagaikan dewi
Suruthi Periyasamy berasal dari negara bagian Tamil Nadu di India selatan.
Dua tahun lalu, lulusan teknik berusia 24 tahun itu berpose sebagai dewi Lakshmi (dewi kekayaan dalam mitologi Hindu) dalam kampanye bertajuk "kulit gelap adalah anugerah".
Tujuan dari kampanye itu adalah untuk menanamkan gagasan bahwa para dewa dan dewi dapat digambarkan sebagai orang berkulit gelap.

"Mereka yang membuat iklan untuk perhiasan atau sari sutra biasanya bersikeras menampilkan model dengan kulit yang lebih terang. Karena ada persepsi sosial bahwa kemakmuran dan warna kulit saling terkait," kata Periyasamy.
Ini berada di wilayah yang mendapat sinar matahari berlimpah dan mayoritas penduduknya memiliki warna kulit yang lebih gelap.
Kulit yang bercahaya
Tahun lalu, ketika ia turut serta dalam kontes kecantikan, Periyasamy disarankan agar tampil dengan "kulit bercahaya".

"Maksud mereka saya harus pergi ke tempat perawatan kulit untuk memutihkan kulit saya dan mendapatkan kulit yang lebih terang."
Periyasamy lolos ke babak 25 besar dalam kontes Miss Diva yang diikuti oleh semua perempuan dari seluruh pelosok negeri, meski tidak melakukan perawatan untuk memutihkan kulit karena tidak memiliki uang.
Para pemenang lantas bisa melanjutkannya di beberapa kontes kecantikan internasional terbesar.
Ia mengurangi bobot tubuhnya sebanyak 10 kg dan tengah berupaya untuk memenangkan kontes kecantikan.
"Saya tahu peluang saya sangat tipis untuk memenangkan kontes karena warna kulit saya. Tapi saya nyaman dan percaya diri dengan penampilan diri saya sendiri. Saya pikir saya bisa mengatasi semua rintangan ini."