Jika perempuan memaksa laki-laki berhubungan seks, apakah itu bentuk perkosaan?
Ketika seorang pria berhubungan seks tanpa persetujuan pasangan perempuannya, itu disebut perkosaan. Apakah hal sebaliknya juga bisa disebut
"Pria bisa mendapat dan menahan ereksi bahkan ketika mereka merasa takut, marah, ketakutan, dsb," ungkapnya.
"Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa perempuan dapat merespons secara seksual ketika mereka diperkosa (misalnya mengalami orgasme) karena tubuh mereka menanggapi secara psikologis. Ini menjadi masalah, baik bagi korban laki-laki maupun perempuan, yang tidak pernah cukup didiskusikan, akan tetapi ada bukti yang jelas dalam hal ini."
Sejumlah peserta penelitian Weare pada tahun 2017 melaporkan pengalaman FTP mereka ketika benar-benar sedang mabuk, dan tidak mampu menghentikan apa yang terjadi.
Salah satu pria yang diwawancara untuk penelitian terakhir menggambarkan pengalamannya pulang dengan seorang wanita setelah berpesta di klub, lalu hilang kesadaran setelah mengonsumsi apa yang ia curigai sebagai obat bius yang diberikan perempuan itu.
Ia mengatakan bahwa ia kemudian dipaksa berhubungan seks tanpa persetujuannya.

Pria lainnya menceritakan pengalamannya dipaksa berhubungan seks ketika tengah bekerja di sebuah kamp liburan pada suatu musim panas, kala ia masih seorang pelajar.
Seorang pegawai perempuan menemukan surat yang ia tulis untuk kekasih laki-lakinya, dan mengancam untuk membongkar identitas gay-nya, kecuali ia mau berhubungan seks dengannya.
Pegawai perempuan itu beranggapan jika ia berhubungan seks dengannya, maka "hal itu akan mengubah hidup saya dan saya akan menjadi 'normal'", ujarnya.
Karena ia belum mengatakan kepada siapapun - termasuk teman, keluarga maupun rekan kerja - tentang orientasi seksualnya, ia merasa tidak punya pilihan.
Weare menyatakan bahwa kebanyakan peserta penelitiannya menganggap pengalaman berhubungan seks secara paksa yang mereka alami sebagai "perkosaan", dan beberapa di antaranya sangat marah karena hal itu tidak dianggap perkosaan dalam hukum Inggris dan Wales.
"Membicarakan fakta bahwa mantan pasanganmu sering mabuk dan memaksamu berhubungan seks dengannya, atau pada dasarnya memerkosamu, terdengar seperti fantasi banyak laki-laki, bukan?" ujar salah satu peserta.
"Nongkrong di pub, perempuan itu mulai agak mabuk, lalu ia mulai agak bersemangat, lalu kau pikir 'Yay! Oh itu akan sangat luar biasa! Aku mau mencobanya!' Tidak, kau tidak mau mengalaminya, sudah pasti tidak. Hal itu tidak seperti yang kau bayangkan."
Dalam salah satu laporan Weare - berjudul "Oh, kamu kan lelaki, mana mungkin kamu diperkosa perempuan, itu tak masuk akal" - ia menunjukkan bahwa di beberapa negara bagian AS, perkosaan secara umum didefinisikan sebagai hubungan seksual tanpa persetujuan, dan bahwa di negara bagian Victoria di Australia, ada sebuah bentuk kejahatan khusus yang disebut "perkosaan akibat hubungan seks/penetrasi yang dipaksakan".
Satu dari delapan rekomendasi yang dibuat dalam penelitian terakhir yaitu bahwa reformasi hukum kasus perkosaan yang harus memasukkan kasus FTP ke dalamnya memerlukan "pertimbangan serius".
Anda mungkin juga tertarik:

Ketika Hannah Price dilecehkan secara seksual ketika masih pelajar, ia merasa tidak mampu melaporkannya. Belakangan ia baru tahu bahwa ia tidak sendiri - dan bahwa pelecehan seksual mungkin jauh lebih sering terjadi di kawasan kampus daripada yang ditunjukkan dalam berbagai hasil laporan resmi.