Penembakan di Texas: 20 orang tewas dalam serangan di El Paso
Gubernur Texas Greg Abbott menyebut penembakan di El Paso salah satu insiden paling mematikan dalam sejarah negara bagian itu.
Departemen Kepolisian El Paso sebelumnya mengirim twit yang mengatakan bahwa sumbangan darah "sangat dibutuhkan".
Kianna Long mengatakan ia sedang di dalam Walmart bersama suaminya ketika mendengar suara tembakan.
"Orang-orang panik dan berlari. Mereka mengatakan ada penembak," kata Long kepada kantor berita Reuters. "Mereka berlari sambil menundukkan kepala, orang-orang berjatuhan di lantai."
Long mengatakan dia dan suaminya berlari melalui ruang stok kemudian berlindung bersama pelanggan lain.

Saksi mata lain, Glendon Oakly, mengatakan kepada CNN bahwa ia sedang berada di sebuah toko alat olahraga di dalam pusat perbelanjaan terdekat ketika seorang anak berlari ke dalam "memberi tahu kami ada penembak di Walmart".
Oakly mengatakan tidak ada yang menanggapi klaim anak itu dengan serius, tapi hanya beberapa menit kemudian ia mendengar dua tembakan.
"Yang saya pikirkan hanyalah menyelamatkan anak-anak," katanya.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston, Texas menyatakan lewat sebuah twit bahwa terdapat 11 warga negara Indonesia di El Paso. Semua WNI itu dalam keadaan aman.
Sebelumnya, KJRI Houston mengimbau seluruh WNI yang berada di sekitar El Paso untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari lokasi penembakan aktif.
Reaksi luas
Penembakan massal terbaru di Amerika Serikat ini telah mengundang curahan simpati, tapi juga memantik seruan baru untuk regulasi senjata api.
Presiden Donald Trump – seorang pembela hak senjata – tetap netral; ia berkata di Twitter bahwa laporan yang berasal dari El Paso "sangat buruk, banyak yang terbunuh".
Walmart mengirim twit yang mengatakan bahwa mereka "terkejut atas peristiwa tragis ini" dan sedang "bekerja sama dengan penegak hukum".