Rabu, 20 Agustus 2025

Fakta Gojek Masuk ke Malaysia: Ditolak karena Lecehkan Martabat Kaum Muda, PM Mahathir Buka Suara

Inilah beberapa fakta terkait Gojek yang mendapat restu masuk ke Malaysia. Ditolak karena dianggap melecehkan martabat kaum muda.

Tribunnews.com/Reynas Abdila
Belasan ribu mitra Gojek berkumpul merayakan Festival Apresiasi Mitra di lapangan Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta), Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (27/7/2019). 

"Tapi belum ada keputusan tentang regulasi, belum ada yang spesifik."

"Namun harus dibahas dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Transportasi," jelas Yusof.

Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Syed Saddiq juga mengumumkan lewat akun Twitter pribadinya soal penyetujuan rencana Gojek beroperasi di Malaysia.

"Kami ingin memastikan, para pengguna motor bisa mendapatkan lapangan kerja," ucapnya dalam video yang diunggah pada akun Twitter pribadinya.

Bahkan menteri berusia 26 tahun itu sempat membuat polling via akun Twitter, meminta suara apakah anak muda Malaysia setuju dengan adanya Gojek?

Hasilnya, 88 persen dari 56.427 voters mengaku setuju, sedangkan sisanya menolak.

Syed Saddiq juga menyatakan, sebelumnya telah terjadi pertemuan antara pendiri Gojek, Nadiem Makarim dan PM Mahathir Mohamad.

Syed Saddiq mengatakan dalam sebuah unggahan di Twitter pada Senin (19/8/2019), pengenalan Gojek ke Malaysia akan membantu pengendara sepeda motor mendapatkan penghasilan.

Termasuk menciptakan ribuan peluang bagi pemilik usaha kecil dan menciptakan pilihan transportasi berbiaya murah.

2. Tuai Pro dan Kontra

Hadirnya Gojek di negara Jiran ini menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.

CEO Dego Ride, perusahaan ojek online lokal, Nabil Feisal Bhamadhaj ikut memberi tanggapan.

Layanan Dego Ride di Malaysia
Layanan Dego Ride di Malaysia (freemalaysiatoday.com)

"Potensi kompetisi dari Grab dan Gojek itu nyata. Namun, kami memiliki kompetensi inti yang berbeda dari apa yang ditawarkan Gojek dan Grab."

"Kami berharap, kompetensi inti kami dapat saling melengkapi untuk keduanya, saya tidak percaya pada kompetisi di mana kita semua bertarung satu sama lain hingga akhirnya yang terakhir mati, " ucapnya seperti dilansir dari Malay Mail, Sabtu (24/8/2019).

Berbeda dengan Dego Ride, pemilik perusahaan Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail justru tidak setuju dengan adanya Gojek di Malaysia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan