Orang Juga Bisa Bersalah di Jepang, Maafkanlah Lansia Kalau ke Restoran Salah Order
Oguni, yang ingin menggeluti dunia pelayanan kepada lansia serta meningkatkan kesejahteraannya di Jepang.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Meskipun demikian sudah ada sekitar 20 restoran yang minta ijin untuk meniru cara restoran Salah Order.
“Kita ijin kan tetapi jangan pakai logo kita saja,” ungkap Satoru Sakai wakil Wada kepada Tribunnews.com.
Yang minta ijin menggunakan ide restoran tersebut tersebar luas di Jepang bukan hanya di Tokyo tetapi juga di Tohoku, Kansai, Shikoku dan sebagainya .
Dengan ide menghargai para orangtua yang suka lupa dan salah membawa pesanan makanan kepada tamu, bahkan video iklannya mendapat jadi terbaik saat ini, semakin memberikan sosialisasi dan pendidikan sangat positif bagi masyarakat Jepang bahwa kalangan lansia pun sebenarnya bisa dikelola dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang positif bagi kita bersama termasuk positif pula bagi kalangan lansia itu sendiri karena bisa tetap aktif di kegiatan sehari-hari melayani semua orang bersama-sama.
Saat seleksi lansia dimulai dari kalangan terdekat dan juga mencari secara umum.
Ditemukan dan diputuskan 20 lansia yang akhirnya mau ikut serta kampanye hal ini dengan syarat mereka bersedia penuh dipublikasikan secara umum wajah dan suaranya , ungkapnya lagi.
Meskipun demikian tidak semua orang puas dan setuju dengan ide Wada tersebut.
“Ada yang mengatakan kita memanfaatkan saja para lansia dan dengan pakaian restoran tersebut memberitahu jelas kalau mereka punya penyakit pelupa dan sebagainya .”
Wada bingung tanggapan tersebut karena yang menggunakan baju restoran itu (Epron) adalah semua staf restoran sama.
“Tidak ada beda antara epron yang satu dan yang lain. Semua yang bekerja di restoran sama epronnya. Jadi tak ada perbedaan dan tak akan ada orang yang tahu mana ya pelupa atau yang tidak pelupa,” tekan Wada lagi.
Memang tidak mudah memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas. Niat baik kita kadang bisa dicurigai yang negatif. Itulah perjuangan yang harus dihadapi Wada saat ini tampaknya dari orang yang menentang upaya Wada untuk memposisikan citra para Lansia agar jauh lebih baik lagi dan tetap bisa diterima di tengah masyarakat luas di tengah jumlah populasi Jepang yang terus saja menurun drastis hingga kini.
Terhadap Indonesia, Wada mengakui belum pernah ke Indonesia, tetapi ingin sekali ke Indonesia terutama Bali yang dianggapnya sangat cantik.
Dengan tanah yang cukup luas Indonesia Wada juga memikirkan bukan tidak mungkin membuat Restoran Salah Order idenya tersebut, misalnya buka di Bali.