Thomas Cook, biro perjalanan berusia 178 tahun, bangkrut, ribuan orang yang berlibur dipulangkan
Badan Penerbangan Sipil Inggris menyatakan biro perjalanan Thomas Cook yang berusia 178 tahun bangkrut akibat gagal mendapatkan pendanaan tambahan
Thomas Cook menyatakan sejumlah hal yang menjadi penyebab masalah, termasuk kerusuhan politik di tujuan wisata seperti Turki, gelombang panas yang berkepanjangan tahun lalu dan pelanggan menunda pemesanan karena Brexit. atau proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Sejauh ini, perusahaan telah menutup kantor untuk melakukan penghematan di 21 cabang pada bulan Maret. Thomas Cook masih memiliki lebih dari 500 perwakilan sehingga biaya operasi lebih besar dibandingkan pesaing di internet.
- Komodo: Antara menciptakan wisata reptil 'liar' dan memisahkan 'saudara sedarah', legenda Putri Najo
- Sederet keluh kesah warga yang kotanya sesak akibat industri pariwisata
- Mengapa 'wisata gunung berapi' tetap marak, walaupun berisiko dan berbahaya?
Menteri Perdagangan, Andrea Leadsom mengatakan dirinya akan mengirim surat kepada Layanan Kebangkrutan/Insolvency Service guna mendesak mereka untuk "mempercepat" penyelidikan terkait kebangkrutan Thomas Cook.
Kementerian Transportasi Inggris menyatakan penyelidikan juga akan memeriksa kebijakan para direktur.
Apa yang pemerintah lakukan?
BBC mendapatkan informasi bahwa pemerintah telah menolak saat diminta memberikan bantuan £250 juta atau Rp4,3 triliun. Menteri Transportasi Grant Shapps membela keputusan tersebut.
"Saya khawatir itu hanya akan membuat mereka bertahan untuk periode sangat pendek dan kemudian kami akan kembali harus memulangkan konsumen," katanya.
Besarnya utang perusahaan dan bisnis yang berpusat pada pasar ritel membuatnya sulit bertahan, katanya.
Perdana Menteri Boris Johnson berjanji menolong wisatawan yang terdampar, tetapi juga mempertanyakan apakah para direktur memang bermaksud "menyelesaikan masalah-masalah tersebut".

Bagaimana para wisatawan pulang?
Thomas Cook memiliki sekitar 600.000 pelanggan di luar Inggris yang akan terpengaruh kebangkrutan perusahaan ini, disamping 150.000 warga Inggris.
Di Jerman, yang merupakan salah satu pasar utamanya, perusahaan asuransi akan membantu pemulangan.
Pelanggan Inggris akan direpatriasi "sedekat mungkin dengan" rencana tanggal pulang mereka, kata DfT.
Wisatawan akan dipulangkan dengan menggunakan penerbangan khusus gratis atau dengan maskapai lain tanpa dikenakan biaya. Rincian masing-masing penerbangan akan ditaruh di situs begitu tersedia.
Kementerian transportasi Inggris menambahkan "sejumlah kecil" penumpang kemungkinan perlu memesan sendiri penerbangan pulang mereka dan kemudian meminta ganti rugi.
