Mohammed bin Salman: Manuver sang putra mahkota memodernisasi Arab Saudi dan tuduhan dalang pembunuhan Jamal Khashoggi
Sosok putra mahkota Arab Saudi - Mohammad bin Salman - yang penuh kontroversi tidak membuatnya gentar menghadapi berbagai kecaman dunia. Justru
Wartawan berusia 59 tahun itu selalu menyebut dirinya patriot Saudi - ia pernah menjadi penasihat bidang media bagi duta besar Arab Saudi di London pada awal tahun 2000-an, dan saya biasa mengajaknya berbincang di kedai kopi pada masa-masa itu.
Namun setelah pindah ke AS, ia menulis kolom Washington Post dengan konten yang semakin kritis terhadap gaya otokratis MBS. Sang putra mahkota pun dibuatnya jengkel.
Khashoggi mulai mendapat telepon dari Riyadh yang mendesaknya untuk kembali ke Saudi, menjanjikannya perjalanan yang aman, bahkan jabatan di pemerintahan.
Khashoggi tidak memercayai semua jaminan itu. Ia memberi tahu teman-temannya bahwa tim al-Qahtani telah meretas surel dan pesan singkatnya, dan membaca percakapannya dengan tokoh-tokoh yang menentang pemerintah.
Khashoggi dan beberapa orang lainnya punya rencana untuk meluncurkan gerakan kebebasan berpendapat di dunia Arab. Ia memiliki 1,6 juta pengikut Twitter dan merupakan salah satu wartawan paling terkemuka di Timur Tengah.
Bagi MBS dan para penasihatnya, Khashoggi dianggap sebagai ancaman nyata, meski lagi-lagi, dibantah sang pangeran dalam wawancaranya dengan CBS.
Merunut pada sejarah, sebelumnya pernah terjadi sejumlah kasus di mana pemimpin Arab Saudi menculik warga yang "bandel", bahkan para pangeran, dan membawa mereka kembali ke Riyadh untuk "mengembalikan mereka ke jalur" yang dianggap benar, seperti yang disebut para pengamat.
Tapi bukan dengan membunuh. Pembunuhan di kota asing adalah pergeseran yang drastis dari modus operandi mereka yang biasanya.
Kematian Khashoggi dengan cepat menjadi skandal internasional.
Setelah penjelasan awal yang ceroboh tentang apa yang mungkin menimpa Khashoggi di Istanbul, pemerintah Arab Saudi telah berusaha keras untuk menjauhkan nama MBS dari skandal tersebut.
Itu adalah operasi jahat, kata mereka, sebuah kasus di mana orang-orang secara berlebihan melampaui perintah yang mereka terima atau menangani masalah yang ada dengan cara mereka sendiri.
Akan tetapi, CIA - Badan Intelijen Pusat AS - dan sejumlah agen mata-mata Barat lainnya, telah mendengarkan sendiri rekaman mengerikan yang direkam diam-diam oleh badan intelijen Turki, MIT, dari dalam gedung Konsulat Arab Saudi.
- Rekaman rahasia pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi : 'Anda bisa mendengar mereka tertawa'
- Kasus meninggalnya Jamal Khashoggi, PBB: Putra mahkota Arab Saudi 'harus diselidiki'
- Pembunuhan Khashoggi: 'Bukan diperintahkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman'
Dan ketika AS mengeluarkan sanksi terhadap 17 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut, nama Saud al-Qahtani berada di puncak daftar itu.
Hingga kini, belum ada bukti kuat yang secara tegas mengaitkan MBS dengan pembunuhan itu.