Kisah kematian remaja Jepang di AS: 'Dia mengetuk pintu yang salah di hari Halloween'
Yoshihiro Hattori ditembak tak lama setelah tiba di Amerika Serikat untuk program pertukaran pelajar. Kematiannya mengubah kebijakan pemerintah
Yoshi dan Webb mengetuk pintu rumah itu, tapi tak mendapatkan jawaban. Beberapa waktu setelahnya, mereka melihat seorang perempuan membuka pintu garasi, mengintip, dan tiba-tiba membantingnya ke wajah mereka.
"Kami menjauh dalam kebingungan. Saya menyusuri kompleks dan bertanya-tanya kalau itu bukanlah rumah yang tepat," kata Webb.
"Akan tetapi, seseorang yang belakangan diidentifikasi bernama Rodney Peairs membuka pintu tersebut."
Peairs yang kala itu berusia 30 tahun adalah seorang tukang potong daging di sebuah swalayan. Ia terlihat menenteng pistol .44 Magnum saat Yoshi berbalik badan melihatnya.
"Yoshi sangat bersemangat menghadiri pesta dan saya rasa dia tidak sadar bahwa Peairs memegang senjata. Mungkin dia kira itu perlengkapan Halloween," kata Webb.
"Dia melangkah dengan ringan sambil bernyanyi, dengan cara yang sangat riuh, 'Kami di sini untuk pesta! Kami di sini untuk pesta!' - ia terlihat bahagia," tutur Webb.
Peairs kemudian berteriak, "Jangan bergerak!" Tapi Yoshi terlihat tak memahaminya dan terus berjalan mendekati pria itu.
Peairs menembakkan pistolnya satu kali ke arah dada Yoshi, lalu membanting dan menutup pintu.
"Terjadi insiden yang sangat parah'
Di sisi kota yang lain, Holley dan Dick baru saja meninggalkan bioksop setelah menonton film The Last of Mohicans.
"Saya berkata kepada Dick saat kami beranjak keluar bioskop, 'Beruntung negara ini tidak lagi diwarnai beragam kekerasan seperti masa lampau'," kata Holley.
Ketika mereka berjalan kaki keluar bioskop, pager milik Holley bergetar. Ia lalu mengontak nomor yang tertera.
Ternyata nomor itu terhubung ke seorang polisi. Sang polisi menyebut Webb dalam keadaan baik-baik saja, tapi Yoshi, yang ia sebut dengan susah payah, mengalami hal sebaliknya.
Holley berkata, mereka ingin bertemu polisi itu di rumah sakit. Tapi sang polisi justru berkata, "Itu tidak perlu."
Holley dan Dick bergegas ke kantor polisi dan menjumpai Webb yang duduk sendirian. Webb tak mengetahui kondisi Yoshi yang dilarikan mobil ambulans.