Seorang Ayah di China Gelisah Anak Gadisnya yang Masih Muda dan Cantik Belum Dapat Jodoh
Berbeda dengan kriteria sang ayah, Kansita justru menilai pria yang kelak menjadi suaminya tidak harus berbisnis durian.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Hasanudin Aco
Setelah mengumumkan keinginannya itu di Facebook, Anont hanya tidur sebentar dalam beberapa hari terakhir.
Diwartakan South China Morning Post, Selasa (5/3/2019), ponsel Anont kini dipenuhi dengan ribuan panggilan dari para pria yang ingin melamar putrinya.
Namun dia belum juga menentukan pilihan.
Selain berbagai syarat tadi, Anont mengaku tidak membutuhkan pria dengan gelar universitas sebagai menantunya.
"Tapi dia tidak boleh malas dan harus pandai menabung," tulisnya di Facebook.
"Semua (syarat) itu untuk 10 juta baht dan 10 truk yang bisa dia gunakan untuk memulai bisnis durian," imbuhnya.
Lalu, seperti apa tanggapan putrinya?
Kansita Rotthong merupakan lulusan dari Assumption Univerity di Bangkok.
Sebelumnya, dia berhasil memperoleh gelar diploma bahasa China dari Sun Yat-sen University di Guangzhou.
Perempuan berusia 26 tahun itu pernah berpacaran dengan seorang pria asal China selama dua tahun.
Namun hubungan itu tidak lanjut karena jarak yang memisahkan keduanya.
Perempuan itu awalnya berpikir sang ayah bercanda soal ajang pencarian jodoh yang digelar ayahnya.
"Saya berhenti tertawa setelah menjadi viral," katanya.
"Sekarang pengumuman itu sudah tersebar, saya mulai tidak setuju dengan ayah karena ini terserah saya untuk memilih pria," ujarnya.
Berbeda dengan kriteria sang ayah, Kansita justru menilai pria yang kelak menjadi suaminya tidak harus berbisnis durian.
"Dia tidak harus berdagang durian seperti yang diinginkan ayah, tapi dia harus pria yang baik," ujarnya.
Namun akhirnya, Anont Rotthong membatalkan sayembara tersebut karena terlalu banyak peminat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Kompas.com, Veronika Yasinta)