Selasa, 16 September 2025

Lima orang jadi simbol perlawanan di Cile, Irak, Hong Kong, Kolombia, dan Libanon

Aksi protes di berbagai belahan dunia pada 2019 menjadi terkenal lantaran ketidakmunculan pemimpin, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka tidak

Tahun 2019 telah menjadi tahun demonstrasi massal di berbagai belahan dunia.

Ribuan orang di Hong Kong, Libanon, Irak, Cile, dan Kolombia telah turun ke jalan pada tahun ini.

Mereka memiliki berbagai tuntutan, metode aksi, dan latar penyebab berbeda - ketidaksetaraan, ketidakadilan atau perbedaan pendapat politik. Walaupun terpisah ribuan kilometer, mereka telah menginspirasi satu sama lain dan berbagi ide tentang cara menyuarakan aspirasinya.

Beberapa dari pengunjuk rasa ini - tanpa pernah menjadi pemimpin - telah menjadi simbol perlawanan di negara masing-masing dan beberapa di antara mereka kini bahkan sudah diakui di seluruh dunia.

Tapi siapa mereka, dan dari mana mereka berasal?

1. CILE: Daniela Carrasco, La Mimo

La Mimo dalam unjuk rasa di Chile
Twitter
Para pengunjuk rasa di seluruh dunia kemudian meniru hidung merah dan wajah badut ala La Mimo.

Daniela Carrasco, yang dikenal sebagai La Mimo atau The Mime, adalah seorang seniman dan aktivis berusia 36 tahun yang terlibat dalam aksi-aksi protes di Cile.

Dia ditangkap oleh polisi. Tubuhnya yang tak bernyawa kemudian ditemukan tergantung di pagar taman pada 20 Oktober.

Berbagai laporan di Cile mengatakan dia diperkosa dan disiksa sampai mati, sebagai peringatan bagi perempuan lain yang ikut serta dalam demonstrasi.

2. IRAK: Safaa Al-Saray

A banner, depicting Safaa Al-Saray's face and other young people protesting, at Baghdad's Tahrir Square
BBC
Safaa Al-Saray's face has been replicated on banners and murals across Iraq

Safaa Al-Saray adalah lulusan teknik berusia 26 tahun.

Dia juga seorang penyair dan aktivis yang menggunakan media sosial untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak sipil dan politik di Irak, menulis blog tentang minimnya lapangan pekerjaan bagi kaum muda.

Dia terlibat dalam unjuk rasa anti-korupsi pada 2011, 2013 dan 2015.

Pada Oktober 2019, Safaa Al-Saray dipukul kepalanya dengan tabung gas air mata ketika dia berpartisipasi dalam protes anti-pemerintah, dan dia meninggal lantaran luka yang dialaminya tak lama setelah itu.

3. HONG KONG: Relawan Medis

Poster karya kartunis pembangkang asal Cina menjadi simbol protes Hong Kong.
Rebel Pepper / Twitter
Gambar yang dibuat oleh kartunis pembangkang asal Cina, Wang Liming, menjadi simbol protes Hong Kong

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan