Minggu, 24 Agustus 2025

Homo Erectus di Jawa hidup paling lama di dunia, bertahan hingga 100.000 tahun lalu

Homo erectus bertahan sampai sekitar 100.000 tahun lalu di Pulau Jawa, saat spesies sejenis di tempat lain sudah punah.

"Ini adalah studi yang sangat komprehensif tentang tengkorak dan tulang kering Homo erectus Ngandong yang terkenal. Penulis membangun perkiraan yang kuat bahwa individu-individu ini meninggal dan hanyut ke dalam endapan Sungai Solo sekitar 112.000 tahun yang lalu.

"Usia ini sangat muda untuk fosil Homo erectus yang tampak primitif, dan menunjukkan bahwa spesies ini bertahan di Jawa selama lebih dari satu juta tahun."

Para peneliti menduga bahwa terkumpulnya fosil itu menggambarkan peristiwa kematian massal, mungkin akibat lahar.

Lahar - yang berasal dari bahasa Jawa - adalah material yang mengalir menuruni lereng gunung berapi ketika hujan lebat, selama atau setelah letusan gunung berapi.

Lahar akan menghabisi apa pun yang mereka lewati.

Sebelumnya, anggota tim Frank Huffman, dari University of Texas di Austin, telah melacak apa yang diteliti para peneliti Belanda, yang menemukan jasad Homo erectus pada 1930-an.


Sejumlah kerabat peneliti Belanda memberinya foto-foto penggalian, peta, dan buku catatan asli.

Huffman mampu mengatasi banyak ketidakpastian yang menghambat upaya sebelumnya untuk mempelajari situs itu.

"Dia memberi tahu kami di mana tempat untuk menggali," kata Ciochon tentang peneliti Universitas Texas itu.

Ciochon dan rekan-rekannya menggali bagian yang tidak tersentuh oleh tim peneliti Belanda pada 1930-an.

Berdasarkan catatan-catatan penggalian asli, tim tersebut dapat mengidentifikasi endapan kerikil - atau lapisan tulang - dari mana fosil Homo erectus berasal, dan mempelajari usia fosil.

Di pulau-pulau lain di Asia Tenggara, Homo erectus tampaknya telah berevolusi menjadi lebih kecil, seperti Homo floresiensis - "Hobbit" - di Flores, dan Homo luzonensis di Filipina.

Ini mungkin terjadi karena terbatasnya sumber makanan di pulau-pulau itu.

Tetapi di Jawa, tampaknya ada cukup makanan, sehingga memungkinkan Homo erectus mempertahankan ukuran tubuh aslinya.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan