Rabu, 27 Agustus 2025

Komandan Pasukan Elit Iran Tewas

Dubes Iran untuk PBB: Kami akan Bertindak

Ravanchi yang juga menjabat sebagai Diplomat PBB itu menegaskan pihaknya akan mengambil langkah tegas

Penulis: Fitri Wulandari
Kolase Foto (Wikimedia dan Pixabay)
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan rilis resmi pernyataan penyerangan terhadap pemimpin Pasukan Pengawal Revolusi Islam / Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force. Sementara merespon serangan tersebut, Iran siapkan balas dendam besar 

"Soleimani merencanakan serangan yang dekat dan menyeramkan untuk Diplomat Amerika dan personel militer AS. Tapi kami berhasil menghentikannya," kata Trump.

"Kami melakukan tindakan ini untuk menghentikan perang, kami tidak akan mengambil tindakan untuk memulai perang,".

Trump mengklaim Jenderal Pasukan Quds yang tewas itu berkontribusi pada plot terorisme yang terjadi di New Delhi India dan London Inggris.

Baca: Jika AS dan Iran Berperang dan Pengaruhnya Terhadap Harga Minyak di Indonesia

Bahkan Trump juga mengklaim dalam protesnya baru-baru ini, lebih dari 1.000 warga Irak telah disiksa dan dibunuh oleh pemerintah mereka sendiri.

Tuduhan yang tidak terbukti itu pun langsung dibantah oleh pejabat Irak.

Berangnya Ali Khamenei dan Ancaman Trump

Komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani (kiri) dan Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (kanan).(twitter.com/ur_khamenei)
Komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani (kiri) dan Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (kanan).(twitter.com/ur_khamenei) (twitter.com/ur_khamenei)

Mengutip BBC Indonesia, Iran berjanji akan melakukan serangan balasan setelah komandan militer paling berpengaruh, Jenderal Qasem Soleimani, tewas di Baghdad, terhantam rudal yang ditembakkan oleh pesawat tanpa awak milik Angkatan Udara Amerika Serikat.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan "akan ada serangan balasan terhadap penjahat" yang melakukan serangan.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pembunuhan Soleiman "untuk menghentikan perang, bukan untuk memulainya".

Trump juga mengatakan "kekuasaan teror Soleimani telah berakhir".

Sementara itu, Donald Trump mengatakan AS "telah menetapkan" 52 sasaran di Iran dan "akan menyerang secara cepat" jika ada serangan Iran terhadap aset AS.

Dalam pernyataan di Twitter, Presiden Trump mengatakan, Iran "terlalu berani dengan merencanakan serangan terhadap aset-aset tertentu milik AS".

Ia mengatakan AS sudah mengidentifikasi 52 sasaran Iran, beberapa di antaranya "punya nilai budaya yang sangat penting bagi Iran".

Ia mengatakan angka 52 merepresentasikan jumlah warga negara AS yang disandera selama lebih dari satu tahun di Iran pada akhir 1979 setelah mereka dibawa dari kantor kedutaan AS di Teheran.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan