Berita Viral
Bocah 7 Tahun Ditemukan di Rumah Penuh Sampah, Jarum Heroin, dan Makanan Busuk, Ortu Pecandu Narkoba
Seorang bocah berusia 7 tahun ditemukan terlantar dan tinggal di rumah yang penuh dengan sampah.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah berusia 7 tahun ditemukan terlantar dan tinggal di rumah yang penuh dengan sampah.
Dilansir dari mirror.co.uk, terlihat jarum heroin, makanan busuk dan kutu lalat ketika layanan sosial dan polisi tiba di rumah tersebut.
Sesuai informasi dari Pengadilan Leicester Crown, bocah tersebut telah menghilang dari peredaran setelah pindah sekolah, dan tidak terlihat selama enam bulan, lapor Leicestershire Live.
Alexander Wolfson, sang jaksa penuntut, mengatakan: "Rumah tersebut kondisinya menjijikkan, dengan makanan busuk dan tumpukan sampah di mana-mana."
"Kamar tidur, lounge, dan kamar mandi kotor."

"Dapur itu tengik dengan beberapa kaleng makanan dibiarkan terbuka dan terdapat bukti kotoran tikus."
"Kompor tidak dapat diakses, ada makanan berjamur di lemari es dan sulit untuk bergerak.
"Sayangnya obat-obatan terlarang, barang-barang yang terkait dengan mengambil heroin, dengan jarum terbuka. bertebaran di rumah tersebut."
"Abu rokok juga bertebaran, ketika laci di lemari kamar tidur bocah itu dibuka, segumpal lalat terbang ke udara," kata jaksa penuntut.
Dia menambahkan: "Ada tanda kotoran di dinding."

"Toiletnya kotor tanpa ada bukti sikat gigi atau pasta gigi di kamar mandi."
"Anak itu tampaknya tidak memiliki pakaian ganti dan tidak memiliki piyama."
"Dia tidak mengenakan pakaian dalam atau kaus kaki."
Dia tampaknya tidak memiliki mainan yang pas untuk dimainkan.
Bocah itu memberi tahu petugas bahwa ia telah makan kue kering pada siang hari, sang bocah juga makan roti dan mentega dengan saus tomat dan bermain dengan pemanggang roti di kamar tidur ayahnya - dan pergi tidur ketika dia suka.
Bahkan seorang warga sekitar menyebut sang bocah selalu lapar dan kesulitan memahami perbedaan antara siang dan malam.
Lantas Kedua orang tua, yang tidak disebutkan namanya karena perintah pengadilan untuk melindungi identitas anak itu, mengaku bersalah atas pelanggaran kekejaman anak dengan mengabaikannya.
Wolfson sang jaksa penuntut mengatakan: "Dia (bocah) baik-baik saja dalam pengasuhan jangka pendek dan akan ditempatkan dalam pengasuhan jangka panjang.
"Dia memiliki masa depan yang cerah di depannya."

"Dia sangat ingin melihat ibu dan ayahnya dan digambarkan sangat setia kepada mereka, dan dia juga sering bertanya tentang mereka.
Rupanya sebelumnya sang bocah juga dibantu dibesaran oleh kakek dan neneknya, namun ketika kakek dan neneknya meninggal sang bocah tinggal bersama orang tuanya.
Paul Prior pengacara yang membantu mendampingi ibu sang bocah, mengatakan: "Hubungan dengan putranya yang dibawah pengawasan tersebut digambarkan sangat positif dan berkelanjutan, sang ibu jujur mengatakan kegagalannya merawat sang buah hati."
"Dia mengatakan jujur dia tidak mampu merawatnya, dia tahu dia seharusnya melakukan hal yang jauh lebih baik tetapi karena kecanduan narkoba itu yang menjadi kegagalannya."
"Dia sangat menyesal dan sangat termotivasi untuk menjadi seorang ibu yang suatu hari bisa dibanggakan oleh putranya."
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)