Senin, 8 September 2025

Virus Corona

Korban Tewas di China Bertambah 11 Orang Hanya Dalam Tempo Satu Hari

Virus corona terus membawa korban tewas di daratan China, dari semula 41 menjadi 52 orang alias bertambah 11 orang, hanya dalam tempo satu hari.

Penulis: Febby Mahendra
Editor: Dewi Agustina
CGTN’s YouTube
Ilustrasi 3 dokter terinfeksi virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Virus corona terus membawa korban tewas di daratan China, dari semula 41 menjadi 52 orang alias bertambah 11 orang, hanya dalam tempo satu hari.

Selain itu virus tersebut juga menjangkiti tiga dokter sepulang mereka dari Provinsi Hubei, lokasi asal wabah virus corona.

Secara keseluruhan wabah virus tersebut berjumlah 1.287 kasus, baik yang positif maupun baru terduga (suspect), di seluruh wilayah daratan Tiongkok.

Dari jumlah itu, sebanyak 549 kasus di antaranya berasal dari Provinsi Hubei dan 85 orang dinyatakan negatif dan telah diizinkan meninggalkan ke rumah sakit.

Di Beijing, ibu kota China, terdapat 10 kasus baru, termasuk tiga orang dokter, sehingga sampai saat ini totalnya 51 kasus.

Dari tiga dokter asal Beijing itu, dua di antaranya telah melakukan perjalanan ke Wuhan, sedangkan satunya lagi sempat duduk bersama dengan seorang pengidap dalam sebuah rapat di Wuhan, seperti laporan CGTN, stasiun televisi resmi pemerintah China.

Mulai Minggu (26/1/2020), Dinas Lalu Lintas Jalan Raya Kota Beijing menutup semua akses kendaraan penumpang dan barang antarprovinsi.

Baca: Sejumlah Mahasiswa Indonesia di Wuhan Minta Segera Dievakuasi

Baca: VIRAL! Diduga Terkena Virus Corona, Dua Bocah Ditinggal Orangtuanya di Bandara, Penumpang Heboh

Sebuah perusahaan bus antarprovinsi dari Bandar Udara Internasional Daxing, Beijing, telah menghentikan layanan ke luar provinsi sejak Sabtu.

Mulai Jumat, petugas kesehatan dibantu aparat kepolisian mendatangi setiap rumah atau apartemen di Beijing untuk memastikan tidak ada warga dari Wuhan atau baru saja bepergian dari Wuhan.

Provinsi Hubei, beribu kota di Wuhan, menghadapi kekurangan tenaga medis.

Petugas mendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Rabu (22/1). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia.
Petugas mendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Rabu (22/1). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. (Ahmad Zaimul Haq/Surya)

Petugas kesehatan di Wuhan, termasuk empat yang dihubungi CNN melalui telepon, mengeluh kewalahan dan kekurangan personel untuk mengatasi krisis.

"Seluruh Wuhan kekurangan personel," kata seorang petugas kesehatan yang berbasis di Wuhan.

Ia juga mengatakan memerlukan lebih banyak pakaian pelindung, kacamata pelindung, dan masker.

Wang Jiangping, Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi, mengatakan Hubei membutuhkan sekira 100 ribu pakaian pelindung per hari.

Baca: Warga Wuhan yang Terkarantina Sebut Pemerintah China Sempat Tak Jujur soal Bahaya Virus Corona

Baca: Lakukan Kontak Fisik dengan Turis China di Atas Pesawat, Orang Ini Jadi Suspect Virus Corona

Namun 40 pabrik di seluruh negeri hanya mampu memproduksi 30 ribu setiap hari.

Wang mengatakan pemerintah berusaha membuat pabrik-pabrik membatalkan libur tahun baru sehingga dapat memproduksi pakaian pelindung.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan