Kamis, 11 September 2025

Punya 31 Jari dan Dianggap Penyihir oleh Penduduk Desa, Kumari Nayak Kurung Diri Sepanjang Hidup

Seorang wanita di India dianggap sebagai penyihir oleh pemikiran takhayul para tetangganya lantaran mempunyai 31 jari tangan dan kaki.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Daily Mail/India Photo Agency/SWNS
Kumari Nayak (63), memiliki kelainan polydactylism, sehingga jari tangan dan kakinya terbentuk tidak wajar sejak dalam kandungan. 

Sama seperti Kumari Nayak, Davendra tidak mempunyai cukup uang untuk berobat atau melakukan operasi atas kelebihan yang merupakan sebuah kelainan itu.

"Aku menganggap jumlah ekstra jari tangan dan kakiku pasti sebuah keberuntungan untukku dan aku tidak ingin memotongnya," tutur Davendra tegar.

Davendra pun memecahkan rekor pertama sebelum Kumari, sebagai orang yang mempunyai jari tangan dan kaki terbanyak di dunia pada 2014 lalu.

Meski sempat terkenal dan menjadi pusat perhatian dunia, ia mengaku tidak ada orang yang membantunya untuk mengobati kelainannya itu.

Atas kondisinya, Davendra mengeluh dalam kesehariannya ia menghadapi banyak kesulitan, seperti saat ia memotong kayu dalam bekerja.

Selain itu, ia juga terpaksa tidak bisa menemukan ukuran sandal yang pas, sehingga membuat jari-jemarinya selalu tergores dan bergesekan dengan aspal saat berjalan.

Walau demikian ia mengaku selalu optimis dan tidak berkecil hati atas kondisinya tersebut.

Apa itu Plydactylism atau Polydactyly (Polildactili)?

Polydactylism atau polidaktili merupakan kelainan fisik bawaan pada manusia sejak lahir yang ditandai dengan memiliki jari tangan atau jari kaki tambahan, sehingga keseluruhan jarinya lebih dari lima.

Diketahui polidaktili tersebut terjadi secara acak kepada satu dari 700 - 1.000 bayi yang lahir di seluruh dunia.

Selama minggu keenam atau ketujuh kehamilan, janin pada bagian 'dayung tangan dan kaki' membelah menjadi jari tangan dan kaki.

Polidaktili terjadi ketika 'dayung' terbelah terlalu banyak.

Polidaktili pun dimungkinkan memiliki unsur keturunan genetik atau dikaitkan dengan kondisi yang mendasarinya.

Kondisi ini biasanya terlihat pada pemindaian ultrasound.

Walau demikian, polidaktili merupakan kelainan yang masih dapat ditangani dengan tindakan operasi.

Pembedahan untuk menghilangkan kelebihan jari tersebut biasanya dilakukan ketika seorang anak berusia satu atau dua tahun.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan