Jumat, 7 November 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Agen Imigrasi AS Kembali Berulah, Gerebek Tempat Penitipan Anak di Chicago dengan Kekerasan

Agen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) AS kembali melakukan tindakan agresif dengan menggerebek tempat penitipan anak di Chicago.

YouTube FOX
PENGGEREBEKAN ICE - Video detik-detik agen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) melakukan penggerebekan di sebuah tempat penitipan anak di Chicago pada Rabu (5/11/2025) waktu setempat. Dalam penggerebekan tersebut, dua agen ICE melakukan tindakan agresif dengan menangkap guru wanita di depan orang tua bayi, balita, dan anak-anak pra-TK. 

Ringkasan Berita:
  • Agen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) AS kembali melakukan tindakan agresif.
  • Sebuah tempat penitipan anak berbahasa Spanyol di Chicago menjadi sasaran agen imigrasi federal.
  • Dalam sebuah rekaman menunjukkan dua pria, salah satunya mengenakan balaklava, menyeret seorang wanita keluar dari pintu depan tempat penitipan anak Rayito de Sol.

TRIBUNNEWS.COM - Agen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) Amerika Serikat (AS) kembali melakukan tindakan agresif.

Sebuah tempat penitipan anak berbahasa Spanyol di Chicago menjadi sasaran agen imigrasi federal pada Rabu (5/11/2025) waktu setempat.

Dalam penggerebekan tersebut, seorang guru dibawa pergi di depan orang tua bayi, balita, dan anak-anak pra-TK.

Rekaman yang diperoleh WGN-TV lokal menunjukkan dua pria, salah satunya mengenakan balaklava, menyeret seorang wanita keluar dari pintu depan tempat penitipan anak Rayito de Sol.

Kedua pria itu mengenakan rompi bertuliskan "Polisi", tetapi tidak ada tanda-tanda lain yang terlihat.

Mengutip Reuters, wanita tersebut yang berhasil diidentifikasi bernama Diana Santillana, seorang guru di kelas bayi dari Medellin, Kolombia, terdengar berkata dalam bahasa Spanyol, "Saya punya surat-surat".

"Para petugas menangkap guru tersebut di depan anak-anak," ujar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS dari Partai Demokrat, Mike Quigley.

Para orang tua yang terkejut, yang mengatakan bahwa pihak sekolah baru-baru ini memberi tahu mereka bahwa semua guru diizinkan bekerja secara hukum, berdiri di tempat parkir Rayito de Sol setelah penggerebekan tersebut.

"Anak-anak menangis, orang tua menangis," kata Tara Goodarzi, seorang pengacara yang sedang mengantar anaknya yang berusia 3 tahun ke Rayito de Sol ketika tiga agen memasuki gedung.

"Ini adalah kejadian yang tak akan kami lupakan," ujarnya.

Laura Tober, orang tua seorang anak di kelas Santillana, menggambarkan Santillana sebagai sosok yang baik dan peduli.

Baca juga: Tak Berizin, 300 Pekerja Korea Selatan Dipulangkan setelah Digerebek ICE di AS

"Hari Senin lalu, putri saya berjalan untuk pertama kalinya dan dia tak sabar untuk menceritakannya kepada saya," ujarnya.

Penggerebekan tempat penitipan anak itu menandai peningkatan tindakan keras imigrasi agresif Presiden AS Donald Trump di Chicago, yang dimulai pada bulan September.

Tujuan penggerebekan ini untuk mengejar penjahat berbahaya tanpa hak hukum untuk tinggal di AS.

Tindakan itu telah mengakibatkan lebih dari 3.000 penangkapan, menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, termasuk warga negara AS dan orang-orang yang tidak memiliki catatan kriminal.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved