Virus Corona
Satu Orang Meninggal Dunia di Hong Kong Akibat Virus Corona
Otoritas Kesehatan Hong Kong melaporkan kematian pertama akibat virus corona di wilayahnya, Selasa (4/2/2020).
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG - Otoritas Kesehatan Hong Kong melaporkan kematian pertama akibat virus corona di wilayahnya, Selasa (4/2/2020).
Seorang pria berusia 39 tahun menjadi korban pertama yang meninggal dunia di Hong Kong akibat virus corona.
Kematian ini menjadi kasus kedua yang terjadi di luar daratan Cina akibat virus corona.
Otoritas Kesehatan Hong Kong menjelaskan, pria tersebut merupakan penduduk Hong Kong yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan, Cina pada bulan lalu.
Baca: 60 Isu Hoaks Virus Corona, Mahasiswa WNI di Wuhan Tak Boleh Keluar Kamar hingga Buah Kurma
Ia kembali ke Hong Kong pada 23 Januari 2020 dengan menggunakan kereta api.
Pria tersebut merupakam pasien ke-13 yang terinfeksi virus corona di Hong Kong dan didiagnosa positif pada 31 Januari lalu.
Demikian dilaporkan kantor media Hong Kong HK01 seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (4/2/2020).
Kabar duka ini datang sehari setelah pemimpin Hong Kong Carrie Lam memutuskan menutup sejumlah perbatasan dan perlintasan dengan Cina daratan demi mencegah penyebaran virus corona.
Baca: Respons Ketua DPR RI Puan Maharani Sikapi Usul PKS dan Demokrat Soal Pembentukan Pansus Jiwasraya
Saat ini 15 orang telah diperiksa dan dinyatakan positif virus yang berasal dari Kota Wuhan Cina itu di Hong Kong.
Banyak dari para pasien adalah mereka yang baru melakukan perjalanan ke daratan Cina.
425 Orang Meninggal di China
Sejauh ini jumlah korban meninggal akibat virus corona di China, per Selasa (4/2/2020) adalah 425 orang dan 20.471 kasus positif virus corona. Demikian dikutip dari televisi pemerintah China.
Sebanyak 414 kasus kematian terjadi di pusat penyebaran atau di provinsi Hubei.
Dilaporkan pula ada 632 orang yang dinyatakan sembuh.
Baca: Rocky Gerung Sebut Berkantornya Menteri Kesehatan di Natuna Sebagai Pencitraan