Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.369: AS Tekan Zelensky Hentikan Perang dan Setujui Kesepakatan Damai
AS dilaporkan mendorong Zelensky menyetujui perjanjian damai dalam waktu dekat, Barat menilai proposal tersebut berisiko.
Ringkasan Berita:
- Perang Rusia–Ukraina memasuki hari ke-1.369 dengan tekanan diplomatik semakin kuat.
- AS dilaporkan mendorong Zelensky menyetujui perjanjian damai dalam waktu dekat, meski banyak negara Barat menilai proposal tersebut berisiko melemahkan Ukraina.
- Macron menolak rencana Trump, sementara pemimpin G20 menegaskan perbatasan tidak boleh diubah dengan paksa.
- Di tengah negosiasi, pertempuran masih berlangsung, termasuk upaya Rusia menyerbu Pokrovsk yang berhasil digagalkan Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia–Ukraina telah memasuki hari ke-1.369 pada Minggu (23/11/2025).
Konflik berkepanjangan ini bermula dari ketegangan yang tersisa setelah Uni Soviet runtuh pada 1991. Sejak Ukraina memproklamasikan kemerdekaannya, hubungan dengan Rusia tidak pernah benar-benar harmonis dan terus dihiasi perebutan pengaruh serta kecurigaan politik.
Puncak ketegangan terjadi pada 2014, saat Revolusi Euromaidan menjatuhkan pemerintah Ukraina yang pro-Moskow. Tak lama setelah itu, Rusia menguasai Krimea dan mendukung kelompok separatis di wilayah timur Donbas.
Situasi akhirnya meledak menjadi perang terbuka pada Februari 2022 ketika Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina.
Sementara perang masih berlangsung tanpa kepastian kapan akan berakhir, informasi terbaru menyebut pejabat Amerika Serikat (AS) memberi tahu negara-negara NATO bahwa Washington ingin menekan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menerima kesepakatan damai dalam beberapa hari ke depan.
Konflik yang dulu dipandang sebagai perebutan wilayah kini berkembang menjadi ajang tarik-menarik kepentingan geopolitik, persaingan narasi global, dan pertaruhan masa depan keamanan internasional.
Para pengamat menilai akar persoalannya sangat kompleks, sehingga jalan menuju perdamaian masih tampak panjang dan berliku.
Berikut rangkuman perkembangan terbaru perang Rusia–Ukraina pada hari ke-1.369:
Macron Tolak Rencana Trump untuk Ukraina
Presiden Prancis, Emmanuel Macron berbicara kepada wartawan saat menghadiri KTT G20 di Afrika Selatan pada hari Sabtu (22/11/2025) menyatakan Rusia bakal ingkar janji jika Ukraina mengurangi jumlah tentaranya sesuai rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Ia menegaskan rencana sepihak yang digagas Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina tidak dapat diterima.
“Kita tahu bahwa jika tidak ada unsur pencegahan, Rusia akan kembali dan mengingkari janji mereka,” kata Macron.
Ia menambahkan bahwa setiap rencana harus melalui konsultasi yang lebih luas.
Macron menekankan bahwa perdamaian bagi Ukraina harus tetap selaras dengan keamanan untuk seluruh Eropa.
Baca juga: AS Ultimatum Ukraina: Beri Waktu Seminggu Buat Setuju Damai dengan Rusia atau Tak Lagi Dapat Senjata
Trump: Proposal Perdamaian Bukan Tawaran Terakhir
Berbicara kepada wartawan di luar Gedung Putih pada Sabtu (22/11/2025), Trump mengatakan proposal Amerika Serikat bukanlah “tawaran terakhirnya”.
“Bagaimanapun caranya, kita harus mengakhirinya,” kata Trump, dikutip dari The Guardian.
Konflik Rusia Vs Ukraina
| AS Ultimatum Ukraina: Beri Waktu Seminggu Buat Setuju Damai dengan Rusia atau Tak Lagi Dapat Senjata |
|---|
| Rusia Rebut Kupiansk: Moskow Bisa Kepung Kota Terbesar Kedua Ukraina dari Empat Penjuru |
|---|
| Rencana Rahasia 28 Poin AS–Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina Terungkap, Siapa yang Diuntungkan? |
|---|
| Isi Draf Perdamaian AS untuk Akhiri Perang Ukraina, Kyiv Dipaksa Serahkan Donbas ke Rusia |
|---|
| 28 Poin Rencana AS-Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina, Singgung NATO |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.