Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Xi Jinping: Menekan Angka Korban Coronavirus Menjadi Prioritas, Pejabat Kurang Berani Akan Dihukum

Xi Jinping menyerukan kepada semua pejabat China Tiongkok teramasuk Partai Komunis untuk memprioritaskan pengurangan jumlah korban virus Corona

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Instagram: @realxijinping
Presiden China, Xi Jinping serukan wabah virus korona sebagai masalah serius yang menyebabkan 217 orang terjangkit di negaranya 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah China saat ini menjadikan langkah menekan atau mengurangi jumlah korban infeksi maupun meninggal akibat virus corona sebagai prioritas utama.

Melansir The Sydney Morning Herald, Selasa (4/2/2020), Partai Komunis China mengatakan epidemi berumur sebulan adalah "ujian besar" bagi negara ketika negara-negara lain meningkatkan upaya untuk mengisolasinya, menakuti pasar sahamnya, menekan harga minyak global, dan meningkatkan kecemasan baru tentang negara berpenduduk paling padat di dunia.

Sebagian besar ahli mengatakan bahwa wabah ini kemungkinan akan menjadi pandemi.

Pandemi merupakan epidemi yang menyebar di wilayah yang luas, benua, atau bahkan di seluruh dunia.

Epidemi sendiri diartikan sebagai penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia, dan menyebar secara cepat.

Pasien virus Corona sembuh
Pasien virus Corona sembuh (China Press via World of Buzz)

"Tidak ada tanda-tanda bahwa kasus ini semakin baik, kami tidak melihat pola penurunan, dan itu masalah," kata Leo Poon, kepala divisi departemen ilmu laboratorium kesehatan masyarakat Universitas Hong Kong.

Perhitungan resmi pada Senin mencatat telah ada sejumlah 261 kematian akibat virus corona.

Berdasarkan perhitungan tersebut, Presiden China Xi Jinping menyerukan kepada semua pejabat untuk memprioritaskan pengurangan jumlah infeksi dan kematian akibat virus ini.

Menurut laporan kantor berita resmi China, Xi memimpin pertemuan para pemimpin senior Partai Komunis di mana mereka mengakui kekurangan dalam kebijakan tentang kesehatan masyarakat dan manajemen darurat.

Para pemimpin menyebut, epidemi virus corona sebagai ujian utama sistem dan kapasitas pemerintahan China.

Xinhua, kantor berita resmi pemerintah Republik Rakyat China mengutip pernyataan Xi yang mengatakan bahwa para pejabat yang menentang perintah dan kurang berani dapat dihukum.

Hukuman tersebut, Xi ungkapkan karena setidaknya beberapa daerah di China mungkin akan menolak keras untuk memberikan bantuan sumber daya dan personel sebagai upaya menghentikan penularan virus corona.

Xi mengatakan kepada panitia Politbiro bahwa negara harus berpacu dengan waktu untuk mengekang penyebaran epidemi.

Presiden Xi Jinping
Presiden Xi Jinping (NYMAG)

People's Daily melaporkan, jumlah kematian meningkat menjadi 425, dari 20.438 infeksi di China.

Lebih dari 160 kasus telah didiagnosis di 24 negara lain, termasuk 12 di Australia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan