Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

UPDATE Virus Corona: 28 Negara Terjangkit, 492 Orang Meninggal, 24.550 Orang Terinfeksi, 852 Sembuh

Jumlah korban meninggal dunia akibat merebaknya virus corona terus bertambah.

Twitter @muiyixiao
Pasar Seafood Huanan diduga bukan menjadi satu-satunya penyebab virus corona mewabah. 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban meninggal dunia akibat merebaknya virus corona terus bertambah.

Dikutip dari thewuhanvirus.com, hingga Rabu (5/2/2020) pukul 07.05 WIB, virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China ini telah menewaskan 492 orang.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya 427 orang pada Selasa (4/2/2020).

Sementara itu, virus corona juga menyebabkan 24.550 orang terinfeksi.

Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya 20.627 orang terinfeksi.

Namun, ada 852 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.

Jumlah pasien sembuh dari virus corona juga mengalami peningkatan dari sebelumnya 646 orang pada Selasa.

Tim medis memberikan kode kepada salah satu pasien virus corona. Dokter di Kota Wuhan mengisahkan bagaimana suka duka mereka dalam merawat pasien yang positif terkena virus.
Tim medis memberikan kode kepada salah satu pasien virus corona. Dokter di Kota Wuhan mengisahkan bagaimana suka duka mereka dalam merawat pasien yang positif terkena virus. (SCMP/Xinhua)

Sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019, virus ini telah menyebar hingga ke 28 negara.

Ke 28 negara tersebut, yakni China, Jepang, Thailand, Singapura, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, Taiwan.

Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Makau, Perancis, Vietnam, Kanada, Uni Emirat Arab, Italia, Rusia.

Inggris, Nepal, Kamboja, Spanyol, Piliphina, Finlandia, Swedia, India, Sri Lanka, dan Belgia.

Terbaru, negara Belgia mengonfirmasi kasus virus corona pertamanya.

Dikutip dari Reuters, satu dari sembilan orang yang dipulangkan dari Wuhan, China pada Minggu (2/2/2020), positif terinfeksi virus corona.

Badan Kesehatan Belgia mengatakan, kesembilan orang tersebut telah menjalani serangkaian tes di rumah sakit militer di Ibu Kota Brussels.

Delapan dari mereka dinyatakan negatif virus corona.

Badan Kesehatan Belgia juga mengatakan, orang yang positif terinfeksi virus corona kesehatannya baik dan saat ini tidak menunjukkan gejala virus corona.

Hong Kong Laporkan Kematian Pertama Akibat Virus Corona, Kematian Kedua di Luar China

Hong Kong melaporkan kematian pertama akibat virus corona, Selasa (4/2/2020).

Dikutip dari Reuters, seorang pria berusia 39 tahun yang positif terinfeksi virus corona sebelumnya dinyatakan meninggal dunia.

Ini merupakan kematian kedua di luar China.

Kematian pertama di luar China dilaporkan pada Minggu (2/2/2020), seorang pria China berusia 44 tahun meninggal dunia di Filipina.

Pria tersebut diketahui, telah mengunjungi Kota Wuhan pada Januari 2020, lalu.

Kematian akibat virus corona di Hong Kong terjadi saat ratusan pekerja medis mulai melakukan pemogokkan kerja.

Mereka menuntut pemerintah menutup perbatasan kota dengan China.

Sejauh ini, Hong Kong telah memiliki 15 kasus yang dikonfirmasi terinfeksi virus corona.

Pada Senin (3/2/2020), pihak berwenang di Hong Kong mengumumkan penutupan empat penyeberangan perbatasan dengan China.

Sekira 2.700 pekerja dari Aliansi Pegawai Rumah Sakit Otoritas (HAEA), menyerukan penutupan perbatasan Hong kong sebagai perlindungan bagi staf rumah sakit.

Filipina Laporkan 1 Orang Meninggal Akibat Virus Corona

Filipina mengonfirmasi, seorang pria China berusia 44 tahun telah meninggal dunia akibat virus corona, Minggu (2/2/2020).

Mengutip dari Reuters, ini menjadi kematian pertama akibat virus corona yang terjadi di luar China.

Departemen Kesehatan Pilipina mengatakan, saat ini ada dua infeksi virus corona yang dikonfirmasi di Filipina, termasuk pria yang dinyatakan meninggal dunia.

Pria tersebut menderita pneumonia parah setelah dirawat di Rumah Sakit Pemerintah Manila pada 25 Januari.

Pria yang meninggal tersebut merupakan suami dari wanita China berusia 38 tahun.

Sang istri juga dinyatakan positif mengidap virus corona.

Kedua pasangan suami istri tersebut, tiba di Filipina melalui Hong Kong pada 21 Januari 2020.

"Sementara pasien yang meninggal stabil dan menunjukkan tanda-tanda perbaikan selama beberapa hari terakhir di rumah sakit."

"Kondisinya memburuk dalam 24 jam sebelum dia meninggal," kata Menteri Kesehatan, Francisco Daque.

Duque menyatakan, semua langkah yang diperlukan untuk mengendalikan penyebaran virus sedang diterapkan secara ketat.

Termasuk oleh petugas kesehatan yang melakukan kontak dengan kedua pasien yang terinfeksi virus corona tersebut.

Pemerintah Filipina juga telah memperluas larangan perjalanan di tengah wabah yang mencakup orang asing yang datang dari China.

Sebelumnya, Pemerintah Filipina hanya membatasi mereka yang datang dari Hubei.

Larangan tersebut juga mencakup orang asing yang datang dari Hong Kong dan Makau.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved