Kamis, 28 Agustus 2025

Virus Corona

Dokter di China yang Diancam Polisi karena Peringatkan Kemunculan Virus Corona Akhirnya Meninggal

Dokter Li Wenliang, dokter di China yang sempat memberi peringatan munculnya virus Corona di awal-awal wabah akhirnya meninggal dunia.

Penulis: Daryono
Editor: Ifa Nabila
BBC
Dr Li memposting foto dirinya yang tengah dalam perawatan setelah terinfeksi virus Corona. Ia memposting foto pada 31 Januari 2020, sehari setelah ia dinyatakan terinfeksi virus Corona (bbc.com) 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter Li Wenliang, dokter di China yang sempat memberi peringatan munculnya virus Corona di awal-awal wabah akhirnya meninggal dunia.

Setelah memberi peringatan tentang munculnya virus Corona, Li sempat diancam dibawa ke pengadilan oleh polisi. 

Dr Li meninggal akibat virus Corona yang menular dari pasien yang ia tangani.

Dikutip dari laman South Morning China Post, Jumat (7/2/2020), Rumah Sakit Pusat Wuhan mengkonfrimasi kabar meninggalnya Dr Li.

Beberapa jam sebelumnya, kabar kematian Dr Li dibantah.

"Dalam perang melawan epidemi pneumonia dari infeksi virus Corona, dokter mata rumah sakit kami, Li Wenliang, sayangnya terinfeksi. Dia meninggal setelah semua upaya yang kami lakukan untuk menyembuhkannya. Kami sangat berduka atas kematiannya," kata pihak rumah sakit di akun resmi Weibo.

Li meninggal pada Jumat pukul 2.58 dini hari dalam usia 34 tahun. 

Awalnya, kabar kematian Li menyebar dan dipublikasikan oleh media China.

Namun, kabar itu dibantah oleh pihak rumah sakit dengan mengatakan Li masih hidup meski kritis.

Berita tentang kematian Li di sejumlah media di antaranya Beijing News dan Global Times memicu ucapan cuka cita dari warganet di media sosial China.

Ucapan duka juga datang dari lembaga-lembaga yang berusaha mencegah penyebaran virus corona.

"Kami sangat menyesal mendengar hilangnya pekerja garis depan mana pun yang berkomitmen untuk merawat pasien. kita harus berduka atas kematiannya bersama rekan-rekannya," kata Michael Ryan, Direktur Program Kedaruratan Kesehatan WHO.

Media sosial Tiongkok dibanjiri dengan kemarahan sekaligus ucapan duka atas kematian Li dengan menyalakan lilin. 

Beberapa warganet menuntut agar pihak berwenang meminta maaf atas cara mereka memperlakukan Li.

Sempat Ingatkan Kemunculan Virus Corona tetapi Diancam Polisi

Sebelum virus corona mulai menyebar dan diumumkan secara resmi oleh Pemerintah China, Li telah memberi peringatan tentang virus corona.

Namun, bukannya mendapat respons positif, dokter itu justru didatangi polisi dan diancam bakal diproses hukum.

Dikutip dari BBC.com, Selasa (4/2/2020), pada bulan Desember 2019, Dr Li Wenliang, seorang dokter di rumah sakit di Wuhan menemukan tujuh kasus virus yang saat ia ia sebut mirip dengan virus SARS yang pernah mewabah di China pada 2003.

Kasus virus yang ia temukan itu berasal dari pasar ikan Huanan di Wuhan.

Saat itu, para pasien yang terkena virus tersebut dirawat di rumah sakit tempat Dr Li bekerja.

Menindaklanjuti temuannya itu, Dr Li kemudian mengirim pesan ke sesama dokter di sebuah grup obrolan media sosial untuk memperingatkan sesama dokter tentang virus yang ia lihat.

Pesan itu ia kirim pada 30 Desember 2019.

Dalam pesannya itu, Dr Li menyarankan agar mereka memakai pakaian pelindung untuk menghindari infeksi.

Saat itu, Dr Li tidak tahu bahwa virus yang ia temukan merupakan virus corona baru yang kemudian mewabah saat ini.

Empat hari setelah ia mengirim pesan tersebut, ia justru didatangi oleh polisi dari Bagian Keamanan Publik.

Polisi meminta ia menandatangani surat.

Surat peringatan dari polisi
Surat peringatan dari polisi (Li Wenliang via BBC)

Dalam surat itu, polisi menyebut Dr Li telah menyebar hoaks yang menimbulkan keresahan publik.

"Kami sungguh-sungguh memperingatkan Anda. Jika Anda tetap keras kepala dengan sikap Anda dan terus melakukan menyebarkan informasi, Anda akan kami bawa ke pengadilan. Apakah Anda paham?" demikian bunyi surat itu.

Dr Li kemudian menandangai surat itu dan menyatakan bakal mematuhi apa yang diminta oleh polisi.

Tidak hanya Dr Li, tujuh petugas medis lainnya juga diselidiki polisi karena menyebarkan informasi soal virus tersebut.

Pada akhir Januari 2020 atau setelah virus corona menyebar Dr Li mengunggah salinan surat polisi itu di media sosial Weibo dan menjelaskan apa yang terjadi.

Sementara polisi telah meminta maaf atas apa yang mereka lakukan.

Dokter Li Terkena Virus Corona dari Pasien

Seminggu setelah didatangi polisi, Dr Li merawat seorang wanita yang menderita glaukoma.

Dia tidak tahu jika wanita itu ternyata terinveksi virus corona.

Lewat postingan di Weibo, Dr Li menceritakan ia mulai mengalami batuk pada dilanjut dengan demam pada hari berikutnya.

Dua hari kemudian ia akhirnya dirawat di rumah sakit.

Ketika dirawat, Dr Li menjalani beberapa kali uji yang awalnya ia negatif.

Namun, ia akhirnya mengabarkan ia positif terinfeksi virus corona pada 30 Januari 2020.

Pada 20 Januari 2020, otoritas Cina baru menyatakan tentang penyebaran virus corona sebagai wabah yang menular.

Dr Li terkena virus corona karena pada pekan pertama bulan Januari saat masa awal penyebaran virus, para pejabat di Wuhan mengatakan bahwa virus corona hanya dapat menginfeksi pada mereka yang melakukan kontak dengan hewan.

Saat itu, tidak ada panduan agar para dokter terhindar dari virus itu.

Atas postingan Dr Li yang menceritakan apa yang telah terjadi, warganet memberikan dukungan dan menyebut Dr Li sebagai pahlawan.

Kasus Dr Li dikhawatirkan akan menyebakan ketakutan bagi dokter di masa depan untuk mengeluarkan peringatan dini ketika merteka menemukan tanda-tanda penyakit menular.

Warganet juga menyayangkan pemerintah China yang menutup informasi di awal-awal sebaran virus.

(Tribunnews.com/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan