Pemulangan WNI Eks ISIS
Sindir WNI Eks ISIS Ingin Tempuh Jalan Surga, Ali Ngabalin: Dia yang Pergi, Pemerintah yang Pusing
Ali Ngabalin ungkit pernyataan WNI eks ISIS yang sebut pemerintah kafir dan togut. Ngabalin pilih biarkan WNI eks ISIS diadili di Irak atau Suriah.
Penulis:
Ifa Nabila
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Sofyan menuturkan temannya tersebut adalah wanita yang mana suaminya sudah meninggal dan tidak memiliki paspor.
Kondisi WNI di Suriah disebut memprihatinkan lantaran kondisi Kota Idlib yang tidak aman dari serangan.
"Karena suaminya sudah meninggal, dan karena mereka sudah tidak punya paspor lagi, dan mereka ingin pulang, karena mereka sudah kehabisan bekal, kehabisan uang," terang Sofyan.
"Dan dalam kondisi yang mencekam, karena hampir setiap hari pesawat dari Rusia dan Suriah juga membombardir daerah yang disebut Kota Idlib itu," paparnya.
Meski teman Sofyan menyebut kondisi WNI di Suriah memprihatinkan, Sofyan tetap tidak serta merta setuju pemulangan WNI eks ISIS.
Sofyan mengkhawatirkan para WNI eks ISIS hanya berpura-pura minta belas kasihan dan nantinya akan kembali mengulang tindak terorisme.
WNI Dideportasi Tetap Jadi Teroris
Sofyan kemudian menjelaskan kasus para WNI yang pernah dideportasi dari luar negeri dan kembali menjadi teroris.
Di antaranya adalah Muhammadf Aulia yang terhubung dengan kelompok ISIS di Khurasan.
"Karena beberapa kasus yang terjadi adalah ketika mereka dideportasi ke Indonesia dari Turki, sebelumnya sejak 2015," kata Sofyan.
"Ada misalnya berangkat Muhammad Aulia warga Aceh yang dideportasi, mereka berangkat lagi ke Afghanistan di tahun 2019," bebernya.
Kemudian suami istri Rulli dan Ulfa yang melancarkan aksi bom bunuh diri di sebuah gereja, di Sulu, Filipina.
"Lalu ada Rulli dan Ulfa, mereka 2017 ketemu saya di Kemensos waktu itu, mereka dideportasi dari Turki, akhirnya mereka 2019 mengadakan bom bunuh diri di Filipina," kata Sofyan.
Selain itu, ada pula kasus terorisme yang terjadi di Mapolda Sumatera Utara pada 2017.
"Lalu di Medan juga penyerangan dua atau tiga tahun yang lalu, penyerangan Mapolda Sumatera Utara, itu juga diserang oleh orang yang pernah dideportasi dari Turki ke Indonesia," jelas Sofyan.
"Nah, dari kejadian-kejadian ini mengkhawatirkan kita semua," imbuhnya.
Berikut video lengkapnya:
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)