Virus Corona
Alasan WHO Beri Nama Resmi COVID-19 untuk Virus Corona Baru, Tak Cantumkan Wuhan atau China
Berikut alasan WHO memberi nama resmi COID-19 untuk virus Corona baru. Nama tersebut tidak mencantumkan Wuhan atau China di dalamnya.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - World Health Organization (WHO) telah menyatakan nama resmi untuk wabah virus Corona baru pada Selasa (11/02/2020) lalu.
Kini, nama resmi virus Corona baru adalah COVID-19.
COVID-19 merupakan singkatan dari Corona Virus Disease 19.
Dilansir Time.com, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan asal-usul penamaan penyakit tersebut.
Ia mengatakan, WHO memastikan untuk tidak merujuk Wuhan, tempat virus berasal.
Pedoman rujukan WHO yang ditetapkan pada tahun 2015 memastikan bahwa nama penyakit tidak merujuk ke lokasi geografis, hewan, individu, atau kelompok orang.
"Memiliki nama penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang bisa tidak akurat atau menstigmatisasi," kata Tedros.
Tedros menambahkan, nama resmi juga dapat memberikan format standar untuk digunakan selanjutnya.
Pakar kesehatan masyarakat setuju dengan pilihan untuk tidak mencantumkan wilayah geografis di China setelah nama penyakit.
"Jika nama virus Corona baru menyematkan Wuhan, itu akan memberikan sitgmatisasi luar biasa pada orang-orang Wuhan yang menjadi korban," Wendy Parmet, seorang profesor hukum di Northeastern University sekaligus pakar kesehatan masyarakat, mengatakan kepada Time.
Parmet menerangkan, orang-orang cenderung menganggap virus Corona sebagai karakteristik dari beberapa kelompok orang yang terkait dengan nama tempat.
Itu dianggapnya sebagai stigmatisasi.
Baca: WHO: Vaksin Pertama untuk Virus Corona Baru Tersedia 18 Bulan Lagi
Apalagi, telah ada laporan insiden dan sikap xenophobia, di mana terdapat prasangka terhadap orang keturunan Asia pascavirus menyebar di berbagai negara di dunia.
Para ahli mencatat, ada "sejarah panjang" tentang nama penyakit yang menyertakan kelompok orang, tempat, atau hewan tertentu di dalamnya.
Sekitar tahun 1500-an di Prancis, Sifilis disebut sebagai penyakit Italia.