Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Update Virus Corona Timur Tengah, 2 Meninggal di Iran, 9 Suspect di Arab dan 1 WNA di Afrika Positif

Kementerian Kesehatan Iran mengatakan, dua orang telah meninggal setelah dinyatakan positif menderita virus corona.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ifa Nabila
AFP/ATTA KENARE
Rakyat Iran berjalan melewati poster-poster pemilihan umum dan selebaran selama hari terakhir kampanye pemilihan umum di Teheran, Iran, Rabu (19/02/2020). Pengawas pemilihan parlemen Iran mendiskualifikasi lebih dari setengah dari 14.444 calon, karena kampanye yang kurang bersemangat mendekati akhirnya. Kelompok konservatif diperkirakan akan melakukan kebangkitan besar-besaran dalam pemilihan hari Jumat, (21/02/2020) mendatang. (ATTA KENARE/AFP) 

Dilansir dari Time,  tujuh diantaranya berkebangsaan China.

Satu warga negara India dan lainnya adalah dari Filipina.

Sejauh ini, belum ada kabar kematian dari pihak UEA.

Kasus baru virus corona, dikonfirmasi Pemerintah Mesir pada Jumat lalu.

Seorang warga negara asing dinyatakan tidak terjangkit virus corona.

Padahal, sebelumnya dia harus diisolasi karena hasil tes mengatakan bahwa dia positif.

Kendati demikian, WHO (World Organzation of Health) menetapkan warga asing ini akan tetap dikarantina selama dua pekan.

Kasus di Mesir ini, merupakan yang pertama terjadi di Benua Afrika.

Para Ahli dan otoritas di Afrika, telah menyatakan keprihatinan karena virus mematikan ini kini sudah memasuki negaranya.

Kasus wabah virus corona belum selesai, kini muncul penyakit lebih mematikan di Afrika, korban tewas dalam 48 jam setelah terjangkit.
Kasus wabah virus corona belum selesai, kini muncul penyakit lebih mematikan di Afrika, korban tewas dalam 48 jam setelah terjangkit. (Daily mail via Tribun Jogja)

Keadaan ini menimbulkan kekacauan bagi negara berkembang di Afrika.

Selain itu, karena sumber daya dan fasilitas kesehatan di Afrika masih banyak kekurangan.

Pada Selasa (18/2/2020) lalu, WHO mengatakan ada 75.197 kasus yang sudah dilaporkan.

Sementara, jumlah korban meninggal ada 2009 orang.

Itu jumlah keseluruhannya, kecuali ada 918 kasus dan tiga kematian baru di Tiongkok.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, bahwa data dari China menunjukkan adanya penurunan kasus baru.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan