Pajak Dihapus, Harga BBM di Jepang Semakin Murah
Harga bensin Jepang turun, pajak sementara 25,1 yen/liter dihapus akhir Desember 2025. Apa dampaknya pada pendapatan negara dan lingkungan?
Ringkasan Berita:
- Harga bensin di Jepang menurun sejak Oktober 2025 setelah tarif pajak sementara 25,1 yen/liter akan dihapus pada 31 Desember 2025.
- Penghapusan pajak ini menekan pendapatan negara sekitar 1,5 triliun yen per tahun dan memunculkan diskusi tentang sumber keuangan alternatif serta dampak terhadap lingkungan dan konsumsi bahan bakar.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Harga bensin di Jepang mulai menurun sejak Oktober 2025 setelah pemerintah memutuskan untuk menghapus tarif pajak sementara yang cukup besar pada bahan bakar.
Kesepakatan penghapusan pajak ini dicapai antara partai penguasa dan enam partai oposisi pada 31 Oktober 2025 di Diet (parlemen Jepang).
Tarif pajak sementara sebesar 25,1 yen per liter, yang sebelumnya ditambahkan pada pajak bensin untuk pemeliharaan jalan selama era pertumbuhan tinggi, akan resmi dihapus pada 31 Desember 2025.
Menurut seorang politisi senior Jepang kepada Tribunnews.com pada Selasa (4/11/2025), penghapusan pajak ini telah dilakukan bertahap sejak Oktober. Namun, penghapusan pajak ini menimbulkan tantangan untuk mengamankan sumber pendapatan negara alternatif.
Jika tarif pajak sementara untuk bensin dan pajak permintaan minyak solar dihapus, pemerintah diperkirakan kehilangan sekitar 1,5 triliun yen pendapatan pajak setiap tahun.
Baca juga: PM Jepang Sanae Takaichi Dorong Penghapusan Pajak Sementara Bensin, Fokus Tekan Harga Energi
Pada awal pembahasan, Partai Demokrat Liberal (LDP) menekankan pentingnya alokasi sumber daya pajak yang solid.
Yoichi Miyazawa, mantan Ketua Komite Penelitian Pajak LDP, menyatakan kemungkinan kompensasi penurunan pendapatan melalui kenaikan pajak.
Sementara itu, partai oposisi menekankan agar penghapusan pajak tidak dibarengi dengan beban baru bagi masyarakat dan mendorong pengelolaan pendapatan melalui peningkatan efisiensi dan sumber pajak lain.
Rancangan awal LDP juga mencakup peninjauan pajak terkait kendaraan, tetapi hal ini tidak tercantum dalam dokumen final kesepakatan enam partai.
Beberapa pejabat menyatakan, peninjauan pajak kendaraan masih belum jelas dan dapat memengaruhi keputusan pada revisi pajak 2026.
Di sisi lain, penghapusan tarif pajak bensin mendapat sorotan terkait dampak terhadap pemanasan global. Konsumsi bahan bakar bisa meningkat, menguntungkan pengguna mobil kaya, sehingga pemerintah menyatakan akan tetap memperhatikan target pengurangan karbon dioksida.
Seorang pejabat LDP menyampaikan, “Kami memprioritaskan mencapai kesepakatan secepat mungkin, sehingga sumber daya keuangan yang stabil akan dibahas kembali.”
Selain itu, pemerintahan Sanae Takaichi mungkin perlu menyesuaikan kebijakan pajak penghasilan untuk menjaga stabilitas keuangan, termasuk meninjau batas penghasilan tahunan sebesar 1,03 juta yen.
Diskusi perpajakan di Jepang dilakukan Pencinta Jepang gratis bergabung. Kirimkan nama alamat dan nomor whatsapp ke email: tkyjepang@gmail.com
| Mengintip Fasilitas Riset Bioetanol Garapan Toyota dan Perusahaan Besar Lainnya di Fukushima Jepang |
|
|---|
| Lebih dari Sekadar Administrasi, BBNKB Jadi Wujud Partisipasi Warga untuk Jakarta |
|
|---|
| 17 Perusahaan Penerbit Manga di Jepang Layangkan Surat Peringatan ke Open AI terkait Aplikasi Sora |
|
|---|
| Hasil Klasemen Liga Voli Jepang: Farhan Halim Tak Main, VC Nagano Tridents Telan Kekalahan Perdana |
|
|---|
| PDIP Duga Ada Permufakatan Jahat dalam Proyek Whoosh: Tiba-tiba Dialihkan dari Jepang ke China |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.