Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Antisipasi Virus Corona, Wartawan Mulai 'Menjauh' dari PM Jepang?

Kini 10 wartawan itu beristirahat di rumah untuk melihat apakah mereka terinfeksi virus corona atau tidak.

Editor: Dewi Agustina
Richard Susilo
PM Jepang Shinzo Abe saat bertemu pers siang ini (15/11/2019) 

Laporan Koresponden ‪Tribunnews.com‬, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 10 wartawan termasuk seorang wanita wartawan khusus Kantor Berita Kyod--yang selalu dekat meliput kegiatan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe--diketahui berada satu mobil dengan sopir taksi yang positif terkena virus corona.

Kabar ini berhembus kencang di kalangan wartawan terutama yang bertugas meliput kegiatan PM Jepang Shinzo Abe.

"Gawat, corona mulai mendekati Perdana Menteri Jepang," tulis Hitomi Fukuba, wartawan Gendai Bisnis, Minggu (23/2/2020).

Di Nagata-cho, pusat politik Jepang tempatnya PM Jepang dan para anggota parlemen berada, sejak minggu lalu sebuah berita mengejutkan menyebar bahwa 10 karyawan Kyodo News termasuk wartawan yang biasa bertugas di pemerintahan, dan salah satunya adalah reporter Perdana Menteri, ikut mobil taksi yang sopirnya terinfeksi virus corona.

"Apa yang terjadi dalam situasi krisis di mana Perdana Menteri dapat terinfeksi virus corona baru? Kebingungan pejabat setempat tampaknya terjadi saat ini," tambahnya.

Pemerintah Metropolitan Tokyo mengumumkan minggu lalu bahwa salah satu dari pria yang terinfeksi virus corona baru berusia 60-an tahun, seorang pria pengemudi taksi.

Baca: Ditegur Jubir KPK Ali Fikri saat Sindir Penghentian Kasus, ICW: Sudahlah Hentikan Sensasi-sensasi

Baca: Bermodal Rayuan, Remaja 17 Tahun Setubuhi 6 Kekasihnya, Kini Salah Satunya Tengah Hamil 5 Bulan

Selama empat kali dari Januari hingga awal Februari para wartawan Kyodo naik taksi yang dikendarai oleh sopir taksi yang positif virus corona.

Selain wartawan wanita yang selalu meliput kegiatan PM Jepang, ada tiga wartawan bersama yang bertanggung jawab atas Departemen Kepolisian Metropolitan.

Kini 10 wartawan itu beristirahat di rumah untuk melihat apakah mereka terinfeksi virus corona atau tidak.

Kebijakan pemerintah Jepang saat ini, tidak perlu diperiksa di pusat kesehatan karena dia tidak memiliki gejala seperti demam.

Meskipun dmeikian ada kasus di mana seseorang terinfeksi tanpa gejala, tetapi ternyata terinfeksi virus corona.

Akibat wartawan dekat PM Jepang ada kemungkinan terinfeksi virus corona, kini para bodyguard PM Jepang dan orang sekelilingnya yang dekat PM Jepang seolah berusaha menjauhi wartawan dari PM Jepang agar sang PM tidak ikut terinfeksi virus corona.

Baca: Kritisi Menteri Jokowi, Pengamat Burhanudin Muhtadi Singgung Ali Ngabalin: Kasihan Jadi Bemper Terus

Baca: Menganalisa Daya Serangan Persib Bandung, Persebaya Surabaya & Persija Jakarta di Liga 1 2020

Sampai sejauh mana virus corona ini menginfeksi warga manusia di Jepang, belum diketahui secara pasti, karena hal-hal sensitif sekitar PM Jepang biasanya akan menjadi rahasia negara dan tidak diungkapkan kepada publik.

Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan